Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2018, 21:07 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Westminster Abbey yang megah di pusat London akan menjadi tempat peristirahatan terakhir Stephen Hawking.

Abu dari fisikawan Inggris yang berpengaruh di era modern ini akan dimakamkan dekat dengan makam ilmuwan Inggris legendaris lainnya, Sir Isaac Newton serta Charles Darwin.

"Sudah sepantasnya jika Profesor Stephen Hawking dimakamkan di dekat rekan-rekan ilmuwan yang terhormat," tulis Dr John Hall, perwakilan dari Westminster Abbey dalam sebuah pernyataan, Selasa (20/3/2018) waktu setempat.

Rencana pemakaman Stephen Hawking di Westminster Abbey ini memang didukung oleh Lucy, Robert dan Tim, anak-anak Hawking.

Baca juga : Sebelum Meninggal, Stephen Hawking Selesaikan Makalah Multiverse 

"Atas nama seluruh keluarga, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua penghormatan yang luar biasa kepada ayah kami dan kepada mereka yang telah mengirimkan pesan belasungkawa kepada kami," ungkap mereka.

"Ayah kami tinggal dan bekerja di Cambridge selama lebih 50 tahun. Dia adalah bagian universitas dan kota. Untuk alasan ini, kami memutuskan untuk mengadakan pemakamannya di kota yang sangat dia cintai dan yang mencintainya," jelas mereka.

Pemakaman Hawking sendiri akan dilakukan pada 31 Maret 2018 mendatang setelah upacara penghormatan yang diadakan di University Church of St Mary the Great, di Cambridge.

Westminster Abbey bukan hanya gereja gotik yang didirikan sejak abad ke-10. Tempat tersebut juga merupakan tempat pemakaman ilmuwan-ilmuwan terkemuka.

Baca juga : Stephen Hawking Pernah Minta Rumus Ini Ditulis pada Nisannya

Sir Isaac Newton dimakamkan di gereja yang berlokasi dekat dengan Gedung Parlemen dan Big Ben pada tahun 1727.

Charles Darwin kemudian dimakamkan disamping Newton pada tahun 1882.

Selanjutnya, fisikawan atom Ernest Rutherford pada tahun 1937 dan Joseph John Thomson pada tahun 1940.

Stephen Hawking meninggal di rumahnya 14 maret lalu di usia 76 tahun. Selama hidupnya dia melakukan penelitian mengenai alam semesta dan lubang hitam.

Bukan hanya kejeniusannya saja, Hawking juga menginspirasi banyak orang. Seperti yang kita ketahui, dia menderita penyakit neurodegeneratif ALS yang menyebabkannya menghabiskan sebagian besar hidupnya di kursi roda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau