Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Punya Lautan, NASA Selidiki Alasan Mars Kini Jadi Gurun

Kompas.com - 21/02/2018, 18:36 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber NASA

KOMPAS.com — Hingga hari ini, planet Mars masih memesona para ilmuwan dan astronom. Planet merah tersebut saat ini diketahui sebagai gurun pasir yang dingin dengan atmosfer karbon dioksida 100 kali lebih tipis daripada Bumi.

Meski demikian, berbagai bukti menunjukkan bahwa pada awal sejarah tata surya kita, Mars memiliki air laut.

Oleh karena itu, para peneliti akan menggunakan Teleskop Luar Angkasa milik NASA, James Webb, untuk mempelajari planet tersebut. Terutama untuk mempelajari lebih lanjut tentang transisi planet ini dari basah bak lautan hingga kering seperti gurun.

Tak hanya itu, mereka juga akan mempelajari apa arti tingkat air di NASA ini pada masa lalu dan masa kini.

Baca juga: Robot Opportunity Milik NASA Rayakan 5.000 Hari di Mars

Dengan kata lain, Mars saat ini akan ditargetkan sebagai bagian dari proyek Guaranteed Time Observation (GTO) yang dipimpin astronom Heidi Hammel. Hammel yang juga merupakan Wakil Presiden Eksekutif Association of Universities for Research in Astronomy (AURA) bekerja sama dengan para ilmuwan NASA untuk menciptakan kemampuan sains dari teleskop tersebut.

Mars akan terlihat dari teleskop James Webb mulai dari Mei hingga September 2020.

"Webb (teleskop tersebut) akan kembali melakukan pengukuran kimia yang sangat menarik di atmosfer Mars," ungkap Hammel dikutip dari laman resmi NASA, Selasa (20/2/2018).

"Dan yang terpenting, data Mars ini akan segera tersedia bagi komunitas pengamat planet untuk memungkinkan mereka merencanakan observasi Mars yang lebih rinci dengan Webb di masa depan," sambungnya.

Mars merupakan planet yang paling banyak dikunjungi daripada planet lain di tata surya kita. Bahkan, saat ini, sudah ada enam pesawat antariksa yang mengorbit di planet ini.

Tak hanya itu, bahkan dua rover (robot milik NASA) juga menelusuri permukaan planet merah ini. Nah, teleskop Webb ini nantinya akan menawarkan beberapa kemampuan yang melengkapi misi jarak dekat tersebut.

Salah satu keunggulan utama dari teleskop ini adalah mengambil potret dari keseluruhan cakram Mars sekaligus. Sebaliknya, pesawat antariksa yang mengorbit akan menghabiskan waktu untuk membuat peta penuh Mars, terutama yang dipengaruhi variabilitas sehari-hari.

Sementara rover digunakan untuk mengukur satu lokasi saja.

Selain itu, keunggulan teleskop Webb lainnya adalah resolusi spektral yang sangat baik (kemampuan untuk mengukur perbedaan kecil pada panjang gelombang cahaya).

Baca juga: Teka-teki Batu yang Tertata Rapi di Mars, Bagaimana Bisa Terjadi?

Meski demikian, konon mengamati Mars dengan teleskop Webb tidak mudah.

"Webb dirancang untuk dapat mendeteksi target yang sangat samar dan jauh, tetapi Mars cerah dan dekat," kata Geronimo Villanueva dari Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA.

Halaman:



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau