Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/02/2018, 09:09 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu hal yang wajib dilakukan oleh ibu menyusui adalah mengeluarkan ASI dari kedua payudaranya.

Jika hal tersebut tidak dilakukan maka akan menghalangi pembentukan ASI berikutnya dan bisa menghentikan produksi ASI.

Di sisi lain, saat ini banyak ibu menyusui yang menjadi wanita karir dan bekerja di luar rumah, sehingga harus memompa dan menyimpan ASI.

Dengan mengikuti teknik persiapan dan penyimpanan yang aman, ibu menyusui tetap dapat memberikan kualitas ASI yang baik bagi bayinya.

Baca juga : Lebih Bergizi daripada Susu, Telur Bisa Jadi Makanan Pendamping ASI

Dilansir dari laman resmi pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) Amerika ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh ibu jika memompa ASI di luar rumah.

Pertama, sebelum memompa ASI pastikan sudah mencuci tangan.

Selain itu pastikan peralatan memompa ASI steril dan bersih. Perhatikan juga tempat untuk menyimpan ASI, seperti tutup botol sekrup atau botol kaca kedap udara, plastik zeeper khusus untuk ASI, dan cooler bag untuk membawa ASI.

"Hindari menggunakan tas yang menyebabkan risiko ASI bisa tumpah," tulis CDC.

Jangan lupa juga untuk memberikan tanggal dan waktu pemompaan pada botol atau plastik ASI tadi. Ini untuk menandai susu mana yang harus dikonsumsi terlebih dahulu.

"Jangan menambahkan ASI segar ke dalam ASI yang telah dibekukan dalam wadah penyimpanan karena bisa mengubah kualitas ASI," katanya.

Terakhir, pompa payudara harus segera dibersihkan setelah penggunaan.

Ahli gizi Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes menambahkan penyimpanan ASI tergantung pada suhu di mana ASI disimpan.

Bila ASI disimpan dalam suhu ruangan maka hanya akan tahan dalam waktu enam jam, jika disimpan dalam boks pendingin akan tahan selama 24 jam, sementara bila penyimpanan di kulkas akan tahan sampai lima hari, dan jika dimasukkan ke freezer akan kuat sampai enam bulan.

"Saat akan dikonsumsi, ASI yang beku harus dipindah dulu ke suhu kulkas bawah. Setelah encer baru direndam dalam air hangat," kata Rita kepada Kompas.com, Selasa (6/2/2018).

Baca juga : Pemberian ASI Cegah Anak Terkena Rinitis

Pada proses pencairan ASI tidak disarankan untuk memanaskan dengan microwave karena kualitas nutrisi ASI dapat berubah akibat pencairan yang tidak merata. ASI yang telah dipanaskan juga tidak boleh dibekukan kembali.

"Penyimpanan ASI harus diberi label penanggalan dan jam saat pumping. Saat akan mengonsumsinya, dimulai dari ASI yang terlama disimpan," tutup Rita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau