Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batuan Meteorit yang Meledak di Langit Amerika ditemukan, Seperti Apa?

Kompas.com - 20/01/2018, 19:08 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Masih ingat meteor yang meledak di langit Amerika beberapa hari yang lalu? Kali ini, para ilmuwan menemukan tiga bongkahan meteorit yang diduga dari meteor tersebut.

Robert Ward, ilmuwan lepas di bidang planetary menemukan meteorit pertamanya di danau Michigan pada Kamis (18/01/2018).

"Dua hari yang lalu, (meteorit) ini berada ratusan ribu kilometer melewati bulan, dan sekarang saya berdiri di sini memegangnya di tanganku. Hari ini sangat menyenangkan," ungkap Ward dikutip dari Newsweek, Jumat (19/01/2018).

Untuk menemukan tiga meteorit tersebut, Ward dan timnya menggunakan data ilmiah.

Baca juga: Meteor Meledak di Langit Amerika, Apa Spesialnya?

"Kami benar-benar memiliki data yang bagus mengenai hal ini," ujarnya.

"Data seismik berbaris dengan data Doppler dan data saksi. Segalanya datang bersama dalam meteorit ini," imbuhnya.

American Meteor Society (AMS) sudah menerima lebih dari 355 laporan dari para saksi yang menyaksikan kejadian dari seberang Michigan sampai ke kawasan Illinois dan Ohio. Nasa Meteor Watch menggunakan laporan-laporan tersebut untuk memetakan jalur meteor ini.

Meteor ini diperkirakan meledak dan hancur menjadi banyak bagian kecil yang dikenal sebagai meteorit saat terbang melintasi langit Amerika.

Untuk menemukannya pun, Ward harus menyisir tanah bersalju. Setelah 15 menit pencarian, ia menemukan meteorit pertamanya.

"Saya hanya melihat titil hitam kecil, tapi kau tahu, saya sangat beruntung bisa penemuan tapi tak diragukan lagi ada (meteorit) lain di luar sana," kata Ward.

Ward sendiri adalah pemburu meteorit yang sangat aktif. Dia bahkan pernah ditangkap karena dianggap menjadi mata-mata di Timur Tengah.

Baca juga: Mineral Alien Ditemukan di Area Jatuhnya Meteor 60 Juta Tahun Lalu

"Saya pernah ditangkap dan diadili karena dianggap melakukan kegiatan mata-mata di Timur Tengah dan hampir diculik, FARC (gerilyawan kokain) di Kolombia," kenangnya.

Ward masih berencana untuk menemukan meteorit lain hingga minggu depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau