GORONTALO, KOMPAS.com – Puncak hujan meteor Orionid tahun ini bisa disaksikan pada 21-22 Oktober 2017.
Tepat pada pukul 00.00 WIB (01.00 WITA) dini hari nanti, meteor akan datang dari arah rasi bintang Orion terlihat berada di sebelah timur.
Hujan meteor ini dapat disaksikan dengan mata telanjang jika cuaca yang cerah.
Meteor ini berasal dari debu atau material komet Halley yang berada di angkasa. Pada rentang waktu 2 Oktober hingga 7 November, orbit bumi melintasi bekas orbit kamet ini.
Akibatnya material komet ini tertarik gravitasi bumi dan meluncur ke bawah, gesekan material ini menimbulkan panas hingga terbakar. Pijaran api itulah yang kemudian disaksikan manusia sebagai hujan meteor.
“Hujan meteor ini dapat disaksikan di dekat rasi bintang Orion,”kata Fatuhri Syabani, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo, Jumat (20/10/2017).
Fatuhri menjelaskan, luncuran meteor ini dapat diamati cukup lama hingga menjelang matahari terbit.
Tahun ini pengamatan hujan meteor sangat bagus karena posisi bulan yang sudah terbenam sebelum tengah malam. Tantangannya adalah hujan.
Diperkirakan, 20 sampai 30 meteor per jam bisa diamati pada puncaknya. Bahkan ada kemungkinan hingga 80 meteor per jam bila pengamatan dilakukan pada lokasi yang kondisi sekitarnya masih minim polusi cahaya dan cuaca cerah.
“Selamat mengamati,” kata Fatuhri Syabani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.