KOMPAS.com – Bumi tak bisa dihuni selamanya oleh manusia. Maka, ilmuwan terus berusaha menemukan dunia baru.
Kabar baik datang dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Ilmuwan di lembaga itu kembali menemukan 219 planet alien.
Yang menggembirakan, 10 dari ratusan planet itu seukuran bumi sehingga dipertimbangkan sebagai planet yang layak dihuni.
Planet itu ditemukan lewat analisis data hasil pengamatan teleskop antariksa Kepler dari 2009 hingga 2013.
Teleskop antariksa tersebut telah mengobservasi lingkungan di sekitar 145.000 bintang dan mencoba mengungkap dunia-dunia baru di sekitarnya.
“Kami berusaha menentukan seberapa lazim planet-planet serupa bumi. Apakah ada tempat lain yang dapat kita tinggali yang bisa kita panggil sebagai rumah?” kata Susan Thompson.
Sayangnya, Thompson yang bekerja di SETI Institute mengungkapkan bahwa semua planet baru yang ditemukan itu berada di jarak ratusan hingga ribuan tahun cahaya dari bumi.
Satu tahun cahaya setara dengan 9,46 x 10(12) km. Jadi bayangkan, manusia akan butuh waktu sangat lama untuk sampai di dunia itu.
Meski begitu, temuan dunia baru yang seukuran bumi itu tetap berharga. Itu menambah jumlah planet serupoa bumi berpotensi layak huni yang sebelumnya berjumlah 49.
Apakah manusia benar-benar bisa menghuni planet itu? Diberitakan Science Alert, 20 Juni 2017, Thompson menuturkan masih perlu konfirmasi.
Kriteria planet layak huni umumnya hanya berada di jarak yang pas sehingga memungkinkan adanya air dalam bentuk cair.
Tapi itu saja tak cukup. Kriteria lain yang perlu dipertimbangkan adalah lempeng tektonik serta apakah planet itu terkunci orbitnya.
Sejauh ini, peneliti belum berencana menjelaskan lebih jauh tentang 10 planet serupa bumi yang ditemukan.
Untuk menganalsis data yang dibawa Kepler, dibutuhkan waktu yang tak sebentar. Pada misi pertamanya Mei 2013 lalu, para ilmuwan perlu beberapa tahun untuk mengonfimasi.
Thompson, temuan ini mungkin akan menjadi temuan terakhir Kepler. Wahana itu menderita dua kerusakan perangkat keras yang membatasi kemampuannya mengarahkan pada satu area di langit malam.
Untuk menggantikan Kepler, para ilmuwan memiliki rencana cadangan yang disebut dengan misi K2 yang diluncurkan pada Mei 2014.
Dari K2, berbagai objek luar angkasa akan dipelajari, termasuk supernova, bayi bintang, komet, dan asteroid.
Meksipun K2 baru lepas landas, teleskop lainnya telah sukses melakukan hal itu. Pada Februari 2017 misalnya, telah terungkap tujuh planet seukuran bumi yang berbatu dan mengelilingi bintang kerdil merah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.