Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Faktor Risiko Kanker Tiroid, Paparan Radiasi hingga Kurang Iodium

Kompas.com - 11/02/2020, 11:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kanker tiroid merupakan salah satu jenis kanker yang tidak banyak disadari masyarakat. Padahal, kanker ini termasuk 10 besar penyakit yang paling banyak diidap masyarakat Indonesia.

Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir sekaligus Dokter Konsultan Pita Tosca, dr Ryan Yudistiro, SpKN, FANMB, PhD mengatakan, penyebab utama kanker tiroid belum diketahui pasti.

Kendati demikian kanker tiroid ini dapat terjadi karena adanya mutasi DNA pada sel-sel yang terdapat di kelenjar tiroid seseorang.

"Sampai sekarang belum diketahui penyebab kanker tiroid itu sendiri, tapi yang jelas mutasi sel di kelenjar tiroid, karena faktor pemicu bisa menyebabkan kanker tiroid itu," kata Ryan dalam acara Diskusi dan Edukasi Kesehatan Tiroid untuk para Pejuang Tiroid Indonesia oleh Pita Tosca, Jakarta, Sabtu (8/2/2020).

Baca juga: Benjolan di Leher Depan, Hati-hati Gejala Kanker Tiroid

Dari mutasi sel yang berkembang secara cepat dan tidak terkendali, kemudian berubah menjadi nodul atau benjolan pada tiroid.

Ditegaskan oleh Ryan, sebenarnya benjolan atau nodul tiroid bisa muncul pada siapapun.

Bahkan diprakirakan sebanyak 75 persen populasi manusia, memiliki nodul di kelenjar tiroidnya.

Nodul yang jinak pada umumnya tidak akan menimbulkan gangguan apapun.

Namun jika nodul tersebut berkembang dan menjadi ganas, hal itu akan jadi masalah karena itu sudah menjadi kanker tiroid.

Hal itu dikarenakan, sel yang bermutasi tidak mudah mati dan tergantikan dengan sel baru, melainkan terus tumbuh menjadi tumor, serta berpotensi menjalar ke organ-organ lainnya.

Faktor risiko

Dikarenakan penyakit kanker tiroid ini tidak diketahui penyebabnya, setidaknya Anda perlu mengetahui apa saja faktor risiko yang bisa memicu penyakit itu muncul.

1. Usia

Pada umumnya pasien kanker tiroid rentan terjadi pada mereka yang berusia 20-65 tahun.

"Tetapi memang yang banyak itu 40 tahun ke atas," kata dia.

2. Jenis kelamin perempuan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com