Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona 9 Februari: 813 Meninggal, Terinfeksi 37.552 Orang

Kompas.com - 09/02/2020, 12:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Banyak hewan yang bisa menularkan virus ke spesies lain, salah satunya memang kelelawar.
Namun dalam kasus ini, ia menyebut kalau virus corona tidak langsung berpindah dari dari kelelawar ke manusia.

"Kami pikir ada hewan lain yang merupakan perantara," katanya seperti dikutip dari Science Alert, Sabtu (8/2/2020).

Fontanet percaya jika mata rantai yang hilang itu kemungkinan adalah mamalia, dan bisa saja trenggiling memang perantara itu.

Berikut laporan terbaru jumlah kasus infeksi virus corona dari China di sejumlah negara:

  • China: 37.198 terinfeksi dan 811 meninggal
  • Jepang: 89 terinfeksi
  • Singapore: 40 terinfeksi
  • Thailand: 32 terinfeksi
  • Hong Kong: 26 terinfeksi dan 1 meninggal
  • Korea Selatan: 24 terinfeksi
  • Taiwan: 17 terinfeksi
  • Australia: 15 terinfeksi
  • Malaysia: 16 terinfeksi
  • Jerman: 14 terinfeksi
  • Vietnam: 13 terinfeksi
  • Amerika Serikat: 12 terinfeksi
  • Makau: 10 terinfeksi
  • Kanada: 7 terinfeksi
  • Perancis: 11 terinfeksi
  • Uni Emirat Arab: 7 terinfeksi
  • Filipina : 3 terinfeksi dan 1 meninggal
  • Inggris: 3 terinfeksi
  • Italia: 3 terinfeksi
  • India: 3 terinfeksi
  • Rusia: 2 terinfeksi
  • Finlandia: 1 terinfeksi
  • Swedia: 1 terinfeksi
  • Sri Lanka: 1 terinfeksi
  • Kamboja: 1 terinfeksi
  • Nepal: 1 terinfeksi
  • Spanyol: 1 terinfeksi
  • Belgia: 1 terinfeksi

Kabar baiknya, orang yang dinyatakan sembuh dari virus corona Wuhan pun terus bertambah. Data tersebut mencatat, sedikitnya 2.685 dinyatakan sembuh dan sehat.

Baca juga: Mengenal Trenggiling, Hewan Langka yang Dituduh Penyebar Virus Corona

Sementara itu, Badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mempercepat penelitian dan inovasi untuk mengatasi virus corona baru yang kali pertama menyebar dari kota Wuhan, China.

Berdasarkan siaran berita di situ WHO, Kamis (6/2/2020), WHO mengadakan forum penelitian dan inovasi global untuk memobilisasi aksi tanggap internasional terhadap virus corona baru.

"Memanfaatkan kekuatan sains sangat penting untuk mengendalikan wabah (virus corona) ini," ujar Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Menurutnya, ada alat yang sangat dibutuhkan dan perlu dikembangkan secepat mungkin.

WHO memainkan peran penting dalam koordinasi untuk menyatukan komunitas ilmiah guna mengidentifikasi penelitian utama untuk mengatasi virus ini.

Forum ini akan diselenggarakan pada 11-12 Februari 2020 di Jenewa. Di mana akan mempertemukan para ilmuwan dunia dan sejumlah pihak.

Tujuan diselenggarakannya forum ini oleh WHO adalah mengejar penelitian terhadap virus 2019-nCoV, guna pengembangan vaksin, terapi dan diagnostik dari virus corona baru ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau