Teknologi semi-robotic surgery dengan mikroskop 3D ini hanya membutuhkan intensitas cahaya kecil, sehingga pasien tidak hanya merasa silau dan lebih nyaman, hal ini membantu tim medis selama proses operasi pasien lebih kooperatif.
2. Akurasi tinggi
Digital microscope dengan resolusi yang lebih tinggi, memungkinkan tim medis mendapatkan tampilan tiga dimensi yang jelas dan lebih nyata dari mata pasien, detail setiap bagian hingga jaringan kecil. Oleh sebab itu, akurasi keberhasilan operasi bisa sampai 80 persen.
"Kalau kita pakai microscop biasa lampu yang ada bisa menyilaukan dan itu bikin pasien dan kita capek. Tapi kalau pake 3D surgery ini tidak capek dan 80 persen lebih baik," ujarnya.
Baca juga: Lensa Kontak Ini Dipakai saat Tidur, Menekan Minus pada Mata
3. Efisiensi waktu
Pada operasi mata yang biasanya dilakukan, butuh waktu 2-3 jam, tetapi dengan menggunakan mikroskop 3D ini waktu operasi bisa lebih cepat menjadi setengah jam.
"Bagi para dokter, mikroskop 3D ini juga membuat lebih nyan, efektif dan efisien. Dengan tampilan tiga dimensi, dokter dapat menjangkau dengan mudah bagian yang sulit terlihat dan meminimalkan trauma pascaoperasi pada pasien," ujarnya.
Selain itu juga, manfaat baiknya dari operasi mata dengan mikroskop 3D yaitu lebih sedikit trauma yang bisa terjadi, lebih minim risiko peradangan dan juga komplikasinya.
Baca juga: Menurut Sains, Mengapa Sulit Melakukan Kontak Mata saat Berbicara?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.