KOMPAS.COM - Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mengungkapkan bahwa hingga saat ini, terdapat 57 hoaks tentang virus corona Wuhan yang beredar di masyarakat.
Hal ini tentu membuat bingung masyarakat dalam menyaring informasi yang benar. Namun, selain masyarakat, beredarnya hoaks seputar virus corona juga mempengaruhi para dokter.
DR. Dr. Erlina Burhan, Msc, SP. P (K) adalah salah satu yang mengeluhkan banyaknya hoaks tentang virus corona.
Dia menceritakan bahwa jumlah pasiennya bertambah dan banyak sekali pasien yang menanyakan kebenaran tentang informasi virus corona karena khawatir terinfeksi.
Baca juga: Bayi Usia 30 Jam Jadi Pasien Termuda Virus Corona
Terkait hal ini, Erlina menjelaskan tujuh hoaks tentang virus corona yang sering ia dapatkan dari pertanyaan masyarakat:
1. Virus corona menular melalui buah buahan
Erlina mengatakan, virus corona merupakan virus yang berkembang biak pada hewan dan menularkannya ke manusia. Jadi, tidak mungkin virus corona tumbuh di buah-buahan.
“Kalau tidak di hewan, dia (virus corona) tidak bisa berkembang biak. Jadi tidak mungkin bisa tumbuh di buah-buahan” ujarnya saat ditemui pada Edukasi Media "Personal& Respiratory Hygiene untuk Cegah dan Putus Rantai Infeksi Virus Corona" Jakarta (6/2/2020).
2. Virus corona menular melalui pandangan mata
Menurut Erlina, virus corona tidak dapat menular melalui pandangan mata.
Memang ada seorang petugas kesehatan yang terjangkit karena virus corona masuk ke dalam mata, walaupun selalu memakai masker N95 dan tidak pernah ke pasar ikan Wuhan.
Namun, penularan ini tidak terjadi karena petugas tersebut berpandangan mata dengan pasien. Dia tertular karena menggosok mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
Baca juga: Jarang Ada Kasusnya, Benarkah Anak-anak Kebal Virus Corona?
3. Virus corona menular melalui ponsel dari China
Hal ini tidak dibenarkan oleh Erlina. Ponsel yang diproduksi dari China tidak dapat menularkan virus corona yang sedang viral ini.
4. Virus corona menular karena mengonsumsi sop kelelawar