Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 06/02/2020, 07:03 WIB

KOMPAS.com - Kanker paru memang tidak menular, tetapi menjadi salah satu jenis kanker yang paling mematikan dibanding lainnya.

Menurut data Globocan 2018, sekitar 26.069 orang di Indonesia meninggal karena kanker paru setiap tahunnya, dengan 30.023 kasus baru. Angka tersebut tertinggi di Asia Tenggara.

Persentase angka kematian kanker paru di Indonesia mencapai 19,3 persen dibandingkan  total kematian dari seluruh kanker lainnya.

Baca juga: Fasilitas untuk Pengobatan Kanker di Indonesia Masih Minim

Kanker paru merupakan penyebab kematian terbanyak dan pertama bagi pria sebanyak 22,8 persen, serta menjadi penyebab kelima kematian pada wanita sebanyak 14,2 persen.

Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pusat, Prof DR dr Aru Wisaksono Sudoyo SpPD, mengingatkan bahwa kita semua patut waspada dengan jumlah penderita kanker yang terus meningkat di Indonesia, termasuk kanker paru.

"Gaya hidup yang tidak sehat kita itu semakin bisa menyebabkan penyakit tidak menular seperti kanker ini semakin tinggi angkanya pada tahun 2020," kata Aru dalam acara bertajuk "World Cancer Day 2020: New Approach in Cancer Management", Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Baca juga: Awas, Pemicu Kanker Paru Bukan Hanya Rokok!

Terutama untuk kanker paru, gaya hidup yang paling berpengaruh besar adalah rokok. Ironisnya, kata Aru, saat ini rokok bukan lagi fenomena, melainkan sudah menjadi sebuah kebutuhan masyarakat.

Padahal, sudah terbukti dalam penelitian bahwa dalam satu batang rokok terdapat 70 bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker. Selain itu, biaya pengobatan penyakit kanker mengambil porsi yang besar dalam anggaran jaminan kesehatan negara.

Baca juga: Perokok Pasif Bisa Terkena Kanker Paru, Kok Bisa?

Bahkan, lebih dari 80 persen penderita kanker paru adalah perokok aktif dan perokok pasif.

"Pasien kanker paru memang banyak perokok, makanya jumlah kejadian dan kematian dari kanker paru jadi yang pertama pada pria," ujarnya.

Meskipun pada beberapa kasus, orang di sekitar perokok aktif dan disebut sebagai perokok pasif juga berisiko tinggi mengidap penyakit kanker paru.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+