BrandzView
Konten ini merupakan kerjasama Kompas.com dengan MSD Indonesia

Lakukan 5 Hal Ini untuk Menghindari Risiko Terkena Kanker Paru!

Kompas.com - 12/12/2019, 07:11 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gaya hidup tidak sehat merupakan salah satu faktor terbesar yang dapat mengakibatkan seseorang terjangkit kanker paru.

Beberapa gaya hidup tidak sehat tersebut di antaranya sering merokok, konsumsi makanan tidak sehat, kurang aktif berolahraga, dan lingkungan yang kotor.

Kompas.com pada Selasa (6/2/2018) memberitakan, orang yang kerap menghirup asap pembakaran rumah tangga, pekerja di lingkungan pertambangan, dan orang yang pernah terjangkit penyakit tuberkulosis kronik juga berpotensi terkena penyakit mematikan ini.

Namun, di balik faktor risiko tersebut tentu ada pencegahan yang bisa dilakukan. Untuk lebih lengkapnya, silakan simak ulasan Kompas.com berikut.

1. Jauhi rokok

Dari banyaknya faktor risiko kanker paru, rokok menjadi salah satu penyebab terbesar terjangkitnya seseorang terhadap penyakit ini.

Perlu diketahui, perokok aktif memiliki potensi 14 kali terjangkit kanker paru. Selain perokok aktif, perokok pasif juga berpotensi besar terinfeksi kanker, potensinya 4 kali lebih besar dibandingkan orang yang tidak sama sekali terpapar asap rokok.

Melansir data World Health Organization (WHO) yang tertulis pada artikel Kompas.com, Senin (8/7/2019), ada 4.000 kandungan kimia dalam asap rokok, 250 jenis di antaranya diketahui berbahaya dan 50 lainnya menyebabkan kanker.

Ilustrasi bahaya asap rokok.SHUTTERSTOCK Ilustrasi bahaya asap rokok.

2. Pola makan sehat

Mulailah mengonsumsi makanan sehat serta tinggi serat pada buah dan sayuran.

Adapun salah satu buah yang bisa Anda konsumsi adalah pir. Dalam buah pir, terdapat kandungan phytochemical yang disebut phloretin. Senyawa ini disinyalir memiliki sifat anti-tumor.

Selain itu, konsumsi pula buah beri dan wortel. Untuk diketahui, buah beri mengandung senyawa yang dikenal sebagai anthocyanidins (delphinidin).

Senyawa delphinidin ini punya banyak manfaat, di antaranya dapat menghambat pertumbuhan tumor dan membatasi kemampuan tumor membuat pembuluh darah baru (angiogenesis).

Sementara itu, wortel memiliki kandungan phytochemical yang dikenal sebagai asam klorogenik. Fungsi dari asam klorogenik adalah mencegah angiogenesis.

3. Rutin berolahraga

Selain mengikuti pola makan sehat, rutin berolahraga juga bisa menurunkan risiko kanker paru. Tak hanya kanker paru, kebiasaan sehat ini juga baik untuk mencegah jenis kanker lain serta penyakit jantung dan diabetes.

Adapun jenis olahraga yang bisa Anda jalani adalah berjalan, jogging, berenang, menari atau yoga.

Untuk hasil yang optimal, lakukan salah satu olahraga tersebut paling tidak 30 menit sampai dua jam sehari.

4. Perhatikan suplemen yang dikonsumsi

Sering kali orang beranggapan bahwa dengan mengonsumsi suplemen akan meningkatkan kondisi tubuh. Sayangnya, tak selamanya anggapan ini benar.

Pasalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen beta-karoten dan nutrisi yang berkaitan dengan vitamin A justru meningkatkan risiko kanker paru pada orang yang merokok, melansir Kompas.com, Minggu (7/7/2019).

Ilustrasi pengobatan kanker paru melalui metode imuno onkologi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi pengobatan kanker paru melalui metode imuno onkologi.

5. Ventilasi rumah harus baik

Ventilasi rumah yang buruk juga bisa menimbulkan potensi kanker paru bagi penghuninya. Pasalnya, jika ventilasi tidak bekerja dengan baik, udara kotor yang berada di dalam ruangan akan terjebak dan rentan dihirup oleh penghuni rumah.

Oleh karena itu, ada baiknya untuk membuat ventilasi yang ramah terhadap sirkulasi udara dan sinar matahari.

Baca juga: Kanker Paru Pembunuh Pria Dewasa Nomor 1 di Indonesia

Namun demikian, bila pencegahan di atas sudah dilakukan tetapi Anda menemukan gejala kanker paru, ada baiknya untuk segera memeriksanya ke dokter.

Untuk diketahui, kanker paru merupakan salah satu jenis kanker yang kerap terdeteksi pada tahap lanjut. Inilah yang menyebabkan kenapa penyakit ini sukar untuk disembuhkan.

Akan tetapi selain pengobatan kanker paru lainnya yang sudah ada seperti kemoterapi, baru-baru ini ada pengobatan kanker paru yang disinyalir mampu memberikan harapan hidup lebih besar, yakni pengobatan dengan metode imuno onkologi.

Imuno onkologi

Imuno onkologi adalah pengobatan yang melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali sel kanker sebagai musuh dan menghancurkannya. Hal ini berbeda dengan pengobatan kemoterapi yang tidak memiliki kemampuan membedakan sel dengan sel sehat.

Sebagai informasi, imuno onkologi juga memilki efek samping yang minim seperti pusing dan mual serta tidak menimbulkan toksisitas. Dengan demikian, pasien bisa menjalani pengobatan secara lebih nyaman.

Baca juga: Imunoterapi Manfaatkan Sel Imun untuk Melawan Kanker

Sudah banyak riset Imuno Onkologi yang menurut sebuah riset yang diterbitkan University of Wollongong, Australia pada 2019, median atau nilai tengah dari tingkat harapan hidup (overall survival rate) terapi imuno onkologi dapat mencapai hingga 30 bulan.

Angka tersebut lebih tinggi sekitar 111 persen dibandingkan dengan harapan hidup pasien kemoterapi yang hanya mencapai 14,2 bulan.

Pahami lebih mendalam kanker paru dan pengobatannya yang tepat dengan mengunjungi situs www.lawankankerdaridalam.com.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com