Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal PET Scan, dari Manfaat, Keunikan hingga Risikonya

Kompas.com - 05/02/2020, 18:32 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Healthline


KOMPAS.com - Mungkin pemeriksaan kesehatan untuk deteksi penyakit kronis menggunakan MRI atau CT Scan. Namun, belakangan PET Scan mulai dikenal sebagai teknologi canggih di dunia kedokteran.

Lalu apa itu PET Scan?

PET Scan (positron emission tomography) ini adalah tes pencitraan yang memungkinkan dokter memeriksa penyakit yang ada pada organ maupun jaringan tubuh Anda.

Pemeriksaan ini menggunakan sinar radioaktif, dengan menyuntikkan cairan khusus yang mengandung zat radioaktif ke dalam tubuh.

Baca juga: 7 Pemeriksaan Kesehatan yang Dapat Perpanjang Usia Pria

Melansir Healthline, Rabu (5/2/2020), ketika terdeteksi oleh alat ini, maka pelacak yang ditanam tersebut akan membantu dokter melihat apakah organ dan jaringan tubuh bekerja dengan baik.

Alat pemindai ini akan melihat aktivitas pada area di organ atau jaringan tertentu yang menunjukkan adanya aktivitas kimia yang tinggi.

Jika ditemukan aktivitas kimia yang lebih tinggi, maka area penyakit tersebut akan muncul sebagai titik terang pada PET scan.

PET Scan dapat mengukur aliran darah, penggunaan oksigen, dan bagaimana tubuh mengolah gula, serta berbagai aktivitas lainnya.

Baca juga: Hasil PET Scan Kurang Baik, Keluarga Memintakan Maaf untuk Julia Perez

Seberapa penting PET scan dilakukan?

PET scan biasanya merupakan prosedur pemeriksaan rawat jalan. Artinya, Anda dapat menjalani aktivitas seperti biasa, setelah melakukan tes ini.

Bahkan, di Inggris sekitar 2 juta prosedur PET scan dilakukan setiap tahunnya.

Dokter mungkin akan meminta pemeriksaan kesehatan menggunakan PET scan untuk memeriksa aliran darah, asupan oksigen atau metabolisme organ dan jaringan.

PET scan akan menunjukkan masalah pada tingkat sel, memberi pandangan pada dokter tentang suatu penyakit, terutama penyakit kronis.

Sebagian besar PET scan banyak digunakan untuk mendeteksi penyakit kanker, masalah jantung hingga gangguan otak, termasuk masalah dengan sistem saraf pusat. Antara lain seperti penyakit Alzheimer, depresi, epilepsi maupun penyakit Parkinson.

Beda PET scan dengan MRI dan CT scan

PET scan dan MRI (Magnetic resonance imaging) maupun CT (Computerized tomography) scan merupakan serangkaian prosedur tes kesehatan untuk mengetahui suatu penyakit tertentu yang ada di dalam tubuh.

Namun, pada PET scan deteksi yang dilakukan akan menunjukkan perubahan metabolisme yang terjadi pada tingkat sel dalam suatu organ atau jaringan. Sebab, penyakit sering dimulai pada tingkat sel.

Sedangkan pada MRI dan CT scan tidak dapat mengungkapkan masalah pada tingkat sel. Kedua tes ini juga hanya mendeteksi perubahan di kemudian hari.

Baca juga: Diciptakan, Alat MRI Mini Khusus untuk Bayi

Padahal, penyakit dapat mengubah struktur organ atau jaringan Anda. Sementara pada PET scan, akan mendeteksi perubahan yang sangat dini dalam suatu sel.

Deteksi penyakit pada tingkat sel dapat memberikan pandangan terbaik bagi dokter tentang penyakit sistemik yang kompleks.

Misalnya, pada penyakit jantung koroner, tumor otak, gangguan memori maupun gangguan kejang, seperti epilepsi.

Dalam banyak kasus, dimungkinkan untuk menerima PET-CT maupun PET-MRI scan. Di mana pada CT scan akan menggunakan peralatan sinar X khusus untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh.

Baca juga: Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Bagi Anda dan Keluarga

Sedangkan pada MRI menggunakan medan magnet dan frekuensi getaran radio untuk membuat gambar struktur internal seperti organ, jaringan lunak dan tulang.

Namun, ketika salah satu dari pemindaian itu dilakukan bersamaan dengan PET scan, maka hasilnya adalah penggabungan gambar (image fusion).

Gambar kombinasi komputer dari dua hasil pemindaian menciptakan gambar tiga dimensi (3D) yang akan menunjukkan lebih banyak informasi dan memungkinkan diagnosis yang lebih tepat.

Gallium scan memiliki kemiripan dengan PET scan karena melibatkan injeksi zat gallium, yakni zat pelacak radioaktif.

Biasanya, Gallium scan dilakukan satu hingga tiga hari setelah pelacak diberikan, jadi ini proses tes multiday.

Risiko PET scan bagi tubuh

Kendati PET scan melibatkan zat radioaktif, namun paparan radiasi yang diakibatkan masih relatif aman bagi tubuh.

Menurut Mayo Clinic, jumlah radiasi dalam zat radioaktif yang diserap tubuh masih wajar, tetapi tidak ada salahnya untuk dikonsultasikan lebih dulu kepada dokter yang menangani.

Zat radioaktif sebagai pelacak, pada dasarnya adalah glukosa dengan komponen radioaktif yang dipasang.

Baca juga: CT-Scan Motif Kartun Bikin Anak Lebih Nyaman

Oleh karena itu, zat tersebut dapat dieliminasi oleh tubuh dengan mudah, bahkan jika Anda memiliki riwayat penyakit ginjal maupun diabetes.

Kendati demikian, PET scan tidak dianjurkan untuk dilakukan pada orang-orang dengan kriteria ini.

  1. Orang dengan alergi dan kondisi kesehatan lain. Misalnya, orang dengan alergi terhadap yodium, aspartam atau sakarin. Mereka harus melaporkannya pada dokter.
  2. Wanita hamil juga tidak diperkenankan untuk mengikuti prosedur PET scan ini. Sebab, radiasi tidak aman untuk perkembangan janin.
  3. Orang yang telah menerima PET CT scan. Karena apabila mendapatkan zat radioaktif lagi dapat berbahaya bagi orang dengan penyakit ginjal. Atau itu dapat meningkatkan kadar kreatinin dari obat yang sudah dikonsumsinya.
  4. Risiko lain dari tes ini, termasuk ketidaknyamanan yang tidak disadari. Misalnya suntikan juga dapat menyebabkan gejala pendarahan, memar atau pembengkakan.

Baca juga: Inovasi Alat Kesehatan Khusus Negara Berkembang

Sebelum melakukan prosedur PET scan, dokter biasanya akan meminta Anda untuk tidak melakukan aktivitas fisik yang berat.

Misalnya aktivitas olahraga dalam 24-48 jam sebelum tes dilakukan. Pasien juga akan diminta untuk tetap diet rendah karbohidrat tanpa gula.

Selama PET scan dilakukan, tidak diperkenankan juga untuk makan, namun masih boleh untuk meminum beberapa teguk air putih.

Baca juga: AI Google Kalahkan Ahli Radiologi dalam Deteksi Kanker Payudara, Ini Artinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com