Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/01/2017, 12:00 WIB

KOMPAS.com - Pemeriksaan dengan alat MRI (Magnetic Resonance Imaging) akan menghasilkan gambar yang lebih jelas, khususnya untuk menilai anatomi jaringan lunak dalam tubuh, seperti otak. Saat ini para ahli telah menciptakan alat MRI berukuran mini khusus untuk bayi.

Alat MRI mini tersebut dibuat oleh GE Healthcare dengan pendanaan dari Welcome Trust. Saat ini penggunaan alat tersebut baru ditujukan untuk riset dan sudah ada 40 bayi prematur yang diperiksa di Inggris.

Sekarang ini, dokter biasanya menggunakan ultrasound (USG) untuk memindai otak bayi yang baru lahir. Namun, hasil gambarnya tak sejelas jika menggunakan MRI karena struktur otak dan juga kelainan dapat terlihat lebih jelas.

Pemeriksaan USG pada otak bayi memang dimungkinkan karena tulang tengkorak kepala mereka belum menyatu.

"Ultrasound memang murah, gampang digunakan dan alatnya ringkas, tetapi karena posisi ubun-ubun bayi ada bagian otak yang tidak  bisa terlihat," kata Prof.Paul Griffiths dari Universitas Sheffield yang sudah menggunakan MRI.

Ia menambahkan, dengan alat MRI bisa ditunjukkan seluruh bagian otak dan juga anatomi di sekitarnya, sehingga dokter pun lebih mudah menjelaskannya pada orangtua.

"Dari sudut pandang diagnostik, kelebihan utama MRI adalah mampu menunjukkan secara luas kelainan pada otak, terutama yang disebabkan karena kekurangan oksigen atau suplai darah," katanya.

Alat MRI juga bisa menunjukkan keparahan gangguan otak pada bayi yang lahir prematur sehingga dokter dan tenaga medis bisa lebih berhati-hati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com