Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Dinilai Akan Jadi Pandemik, Ini Bedanya dengan Flu Babi

Kompas.com - 05/02/2020, 12:37 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Penanganan dan pengobatan

Flu babi

Dilansir SehatQ, sebagian besar kasus flu, termasuk flu babi, hanya memerlukan pereda gejala dan minum banyak cairan.

Namun jika seseorang memiliki penyakit pernapasan kronis, dokter dapat meresepkan obat tambahan untuk meringankan gejala yang timbul.

Obat antiviral oseltamivir dan zanamivir dapat diresepkan dalam satu atau dua hari pertama gejala untuk mengurangi keparahan gejala atau kemungkinan komplikasi.

Antivirus juga diresepkan untuk orang-orang yang memiliki risiko tinggi komplikasi, seperti balita, manula (usia di atas 65 tahun), ibu hamil, penderita HIV-AIDS, penderita asma, penyakit jantung, atau gangguan fungsi organ yang lain.

Namun, virus flu dapat berevolusi dan menjadi kebal (resisten) terhadap obat-obatan tersebut.

Baca juga: 5 Daftar Penyakit Zoonosis Paling Mematikan, H1N1 sampai Virus Corona

Virus corona Wuhan

Para ilmuwan di seluruh dunia masih bekerja untuk menemukan vaksin yang tepat untuk melawan virus corona Wuhan.

Sampai saat ini belum ada vaksin dan pengobatan spesifik yang dikembangkan untuk SARS dan virus corona Wuhan.

Namun, para peneliti telah mengerjakan beberapa obat dan vaksin pra-klinis untuk SARS yang mungkin dapat diterapkan untuk virus corona Wuhan.

Kendati demikian, kemampuan untuk menggunakan antibodi SARS untuk mengobati 2019-nCoV masih perlu dikonfirmasi, karena untuk saat ini, itu hanya sebuah hipotesis.

Penulis penelitian juga menyarankan dua cara potensial lain untuk mengobati virus corona baru.

“Pasien yang telah terinfeksi 2019-nCoV telah menghasilkan antibodi yang memiliki potensi untuk menetralkan virus," catat mereka.

Jenis lain dari antibodi coronavirus yang diproduksi pada kuda juga terbukti menetralkan 2019-nCoV. Antibodi kuda ini juga pernah digunakan untuk memerangi virus SARS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com