Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2020, 12:03 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Hari Kanker Sedunia yang jatuh setiap tanggal 4 Februari mengingatkan kita akan urgensi penyakit mematikan ini.

Mengutip situs resmi Departemen Kesehatan, data Globocan menyebutkan pada 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian.

Satu dari lima laki-laki di dunia mengidap kanker. Sementara itu, satu dari enam perempuan di dunia juga mengidap penyakit ini. Data tersebut juga menyatakan satu dari delapan laki-laki dan satu dari 11 perempuan di dunia meninggal karena kanker.

Baca juga: Kanker Serviks Penyebab Kematian Nomor 2 Wanita Indonesia, Kenapa?

Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia berada pada urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia menempati urutan ke-23. Angka kejadian tertinggi di Indonesia untuk laki-laki adalah kanker paru, diikuti oleh kanker hati.

Sedangkan angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara, diikuti dengan kanker rahim.

Saat menghadapi pengidap kanker, kita biasanya dihadapkan dengan kondisi seseorang yang merasakan sakit luar biasa. Namun, kita tidak bisa merasakan sakit layaknya pengidap kanker.

Hal itu yang menjadi pertanyaan bagi banyak orang, termasuk Imelda.

Lewat komentarnya pada berita di Kompas.com, Imelda mengatakan:

“Apakah kanker itu sakit? Seperti apa sakitnya?”

Baca juga: Benarkah Biopsi Dapat Sebabkan Kanker Makin Menyebar? Ini Kata Ahli

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Kompas.com menghubungi dr Denny Handoyo Kirana, Sp.Onk.Rad yang merupakan Dokter Radiasi Onkologi (Kanker) dari RS Siloam.

Lewat wawancara Kompas.com dengan dr Denny via telefon, Rabu (5/2/2020), ia mengatakan bahwa kanker bisa terjadi di seluruh bagian tubuh. Rasa sakit yang dialami bergantung pada bagian tubuh mana yang terjangkit kanker.

“Kanker bisa menyerang organ mana saja, dari kepala sampai kaki. Maka, keluhan atau sakitnya tergantung dari lokasi (organ yang terkena kanker),” tutur Denny.

Denny menjelaskan, rasa sakit pada kanker bergantung pada step stadium dan seberapa para penyakitnya.

Baca juga: Awas, Pemicu Kanker Paru Bukan Hanya Rokok!

“Pada stadium awal kanker misalnya, tidak terasa sakit. Pada kanker pita suara, stadium satunya terasa seperti radang tenggorokan,” tambahnya.

Jika kanker tulang, bagian yang terasa adalah pada bagian tulang yang terkena kanker. Namun, Denny menjelaskan, kanker merupakan penyakit yang mudah menyebar ke organ lainnya sehingga rasa sakit yang diderita bisa terjadi pada beberapa titik sekaligus.

“Tiap kanker punya pola penyebarannya masing-masing. Misal kanker payudara, biasanya menyebar ke tulang dan otak. Kemudian kanker prostat pada pria, penyebarannya pada tulang dan paru-paru,” paparnya.

Sehingga, lanjutnya, rasa sakit yang diderita pengidap kanker terkadang tidak bisa ditahan karena organ-organ yang rusak akibat sel kanker.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apa Manfaat Pandan untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Pandan untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Berapa Usia Bintang Tertua di Alam Semesta?

Berapa Usia Bintang Tertua di Alam Semesta?

Oh Begitu
7 Tips Meningkatkan Kekebalan Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit

7 Tips Meningkatkan Kekebalan Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit

Oh Begitu
Apa Perbedaan Sinar UVA, UVB, dan UVC?

Apa Perbedaan Sinar UVA, UVB, dan UVC?

Oh Begitu
Apa Penyebab Sakit Leher di Pagi Hari?

Apa Penyebab Sakit Leher di Pagi Hari?

Oh Begitu
Mengapa Minum Kopi Membuat Mulas dan Ingin BAB?

Mengapa Minum Kopi Membuat Mulas dan Ingin BAB?

Oh Begitu
Seperti Apa Sepatu Anak pada 2000 Tahun yang Lalu?

Seperti Apa Sepatu Anak pada 2000 Tahun yang Lalu?

Fenomena
Bagaimana Orang Bisa Selamat Setelah Jatuh dari Ketinggian?

Bagaimana Orang Bisa Selamat Setelah Jatuh dari Ketinggian?

Oh Begitu
Apa Rahasia Cheetah yang Membuatnya Bisa Berlari Sangat Cepat?

Apa Rahasia Cheetah yang Membuatnya Bisa Berlari Sangat Cepat?

Oh Begitu
Mengapa Mars Disebut Planet Mati?

Mengapa Mars Disebut Planet Mati?

Fenomena
Bagaimana Cara Membuat Mentega?

Bagaimana Cara Membuat Mentega?

Oh Begitu
4 Gas Beracun Akibat Letusan Gunung yang Berbahaya Bagi Manusia

4 Gas Beracun Akibat Letusan Gunung yang Berbahaya Bagi Manusia

Oh Begitu
Seperti Apa Struktur Kayu Tertua di Dunia Buatan Manusia Purba?

Seperti Apa Struktur Kayu Tertua di Dunia Buatan Manusia Purba?

Fenomena
Tidak Hanya Kuning, Margarin Pernah Berwarna Merah Jambu

Tidak Hanya Kuning, Margarin Pernah Berwarna Merah Jambu

Oh Begitu
Polusi Cahaya Bikin Ukuran Mata Burung Mengecil

Polusi Cahaya Bikin Ukuran Mata Burung Mengecil

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com