Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/02/2020, 17:26 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Ilmuwan China menemukan jejak virus corona Wuhan di tinja pasien yang terinfeksi. Hal ini mengindikasikan, cara penularan virus corona 2019-nCoV juga bisa lewat tinja.

Otoritas kesehatan China sebelumnya mengira, cara utama penyebaran virus corona Wuhan adalah melalui transmisi dan kontak pernapasan, termasuk menyentuh wajah setelah terpapar sesuatu yang mengandung virus.

Namun, temuan baru dari RS Shenzhen Third People, China, menunjukkan, penularan penyakit juga bisa melalui fecal-oral, yakni melalui tinja serta makanan dan minuman.

Kesimpulan ini didapat setelah ahli menemukan jejak genetik virus corona Wuhan dalam sampel tinja pasien.

Baca juga: Pemulangan WNI dari China, Begini Tatalaksana Antisipasi Virus Corona

"Kehadiran RNA (ribonukleat) dalam virus corona 2019-cNoV, yakni molekul yang membawa kode genetik pada beberapa virus, mengindikasikan virus itu mungkin hidup di feses," kata Komisi Kesehatan Shenzhen dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir South China Morning Post, Minggu (2/2/2020).

Hal serupa pun ditemukan di tempat lain, termasuk di Wuhan dan AS. Beberapa ilmuwan mengatakan, kemungkinan virus itu ditularkan melalui kotoran manusia.

Para peneliti di Laboratorium Shi Zhengli, dari Institut Virologi Wuhan menemukan, asam nukleat dalam sampel tinja dan usapan dubur dari pasien yang terinfeksi virus corona Wuhan.

Para ilmuwan menyimpulkan, virus 2019-nCoV dapat ditularkan ke tingkat tertentu melalui transmisi fecal-oral.

"Dokter terutama para ahli pencernaan, harus memperhatikan dengan cermat gejala pneumonia atipikal yang disebabkan oleh virus corona baru ini. Lakukan perlindungan pribadi terhadap muntahan dan kotoran pasien," kata para ilmuwan.

Zhang Qiwei, seorang profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat dari Southern Medical University berkata, sangat mungkin kotoran manusia mengandung virus. Meski yang ditemukan hanya RNA.

Zhang Qiwei mengatakan, ada kemungkinan virus corona dapat ditularkan melalui feses.

"Setelah memasuki usus, virus akan berkembang biak dan keluar bersama tinja. Kemudian virus bersentuhan dengan tangan seseroang," ujarnya.

Qiwei juga mengingatkan, virus bisa berubah menjadi uap ketika pembilat toilet digunakan. Hal ini pada akhirnya akan membahayakan orang lain yang menggunakan toilet yang sama.

"Oleh sebab itu, toilet yang digunakan pasien terinfeksi virus corona Wuhan atau pasien suspek harus disesinfeksi secara menyeluruh dan toilet harus diventilasi," imbuh dia.

Penelitian lebih lanjut

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau