Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberi motivasi positif bagi para perokok untuk berhenti merokok.
"Ada populasi sel yang, agaknya, secara ajaib mengisi kembali lapisan saluran udara," kata Campbell.
Baca juga: Perokok Pasif Bisa Terkena Kanker Paru, Kok Bisa?
Dia menambahkan salah satu hal yang luar biasa terjadi pada pasien yang telah berhenti merokok, bahkan setelah 40 tahun merokok.
"Dia memiliki regenerasi sel yang sama sekali tidak rusak akibat papar tembakau," sambung Campbell.
Kendati demikian, para peneliti masih perlu menilai berapa banyak paru-paru yang diperbaiki.
Studi ini berfokus pada saluran udara utama pada struktur kecil yang disebut alveoli, yakni tempat oksigen melintas dari udara yang dihirup ke paru-paru.
Ada sekitar 47.000 kasus kanker paru-paru di Inggris setiap tahun. Hampir tiga perempat dari mereka disebabkan oleh merokok.
Baca juga: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menghindari Risiko Terkena Kanker Paru!
Penelitian telah menunjukkan risiko terpapar kanker paru-paru menjadi berkurang setelah mereka berhenti merokok. Asumsinya, adalah mutasi lebih lanjut akan terus terjadi apabila tidak berhenti merokok.
"Ini adalah ide yang sangat memotivasi bahwa orang yang berhenti merokok dapat menuai manfaat dua kali lipat," ujar Dr Rachel Orritt, dari Cancer Research UK.
Menurut Orritt, dengan mencegah lebih banyak kerusakan terkait tembakau pada sel paru-paru.
"Dengan (berhenti merokok) memberikan paru-paru mereka kesempatan untuk menyeimbangkan beberapa kerusakan yang ada dengan sel-sel sehat," sambungnya.
Baca juga: Studi: Merokok Jadi Salah Satu Penyebab Kematian Utama pada 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.