Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Berhenti Merokok, dari Bikin Miskin sampai Membunuh Orang Lain

Kompas.com - 02/08/2019, 13:06 WIB
Hana Nushraty,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Merokok adalah hal yang lumrah dilakukan oleh sebagian besar orang Indonesia, baik muda maupun tua, perempuan atau laki-laki, kaya atau miskin.

Bagi para perokok, kegiatan membakar dan mengisap tembakau memang menyenangkan dan dapat melepas stres, tetapi tahukah Anda bahwa merokok lebih banyak menimbulkan dampak negatif daripada dampak positif?

Rokok memang membuat candu karena mengandung zat adiktif. Kalau sudah memulai, susah berhentinya. Namun, untuk yang belum memulai atau hanya sekali-dua kali, lebih baik tidak usah dilanjutkan karena akan banyak ruginya. Berikut adalah lima alasan mengapa Anda harus berhenti merokok.

1. Rokok membuat Anda miskin

Anda mungkin menganggap bahwa harga sebatang rokok di Indonesia murah. Ditambah jika Anda membelinya dalam satu kardus, biayanya bisa lebih hemat daripada membeli rokok eceran. Namun, jika diakumulasikan, Anda telah menghabiskan lebih banyak uang untuk rokok daripada makan sehari-hari.

Baca juga: Rokok Sebabkan 50 Persen Kematian Akibat 12 Jenis Kanker, Kok Bisa?

Kenapa bisa seperti itu? Anggap saja Anda sehari membeli dua bungkus rokok dengan harga Rp 10.000, berarti Anda menghabiskan Rp 20.000 per hari untuk merokok. Belum dengan korek api yang bermacam-macam harganya. Anggap saja pengeluaran Anda Rp. 25.000 per hari. Jika Anda kalikan dengan 30, maka hasilnya adalah Rp 750.000

Nominal Rp 750.000 bukanlah angka yang sedikit. Untuk orang-orang yang masih lajang, mungkin hal itu bukan masalah yang besar. Namun, lain halnya dengan orang yang sudah berkeluarga. Rp 750.000 bisa membeli lima kaleng susu!

2. Rokok Juga menimbulkan penyakit

Tubuh sehat merupakan idaman setiap manusia. Namun, bagaimana jika Anda ingin tubuh yang sehat tetapi masih merokok? Hal tersebut cukup mustahil terjadi, bahkan untuk orang-orang yang tetap menjaga makanan dan berolahraga.

Dikutip dari Mayo Clinic: Family Health Book terbitan Intisari, 85-90 persen kasus kanker paru-paru disebabkan oleh perokok aktif. Orang yang merokok lebih dari satu bungkus rokok per hari berisiko lebih tinggi 20 persen terkena kanker paru-paru daripada yang tidak merokok. Tar dalam rokok juga menimbulkan zat kanker.

Jika Anda berhenti merokok, dalam jangka 20 menit Anda akan terhindar dari penyakit pernapasan, tekanan darah, dan jantung. Dalam jangka panjang yakni 20-30 tahun, Anda akan memperpanjang umur Anda. Bagaimana? Tertarik untuk berhenti merokok?

Baca juga: Sungguh Memilukan, Induk Burung Ini Beri Makan Anaknya Puntung Rokok

3. Membunuh orang-orang tercinta

Perokok pasif (secondhand smoker) memiliki risiko lebih besar terkena penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok. Hal ini karena asap rokok memiliki zat-zat kimia seperti asbestos dan karsinogen (zat yang menyebabkan kanker).

Perokok pasif juga dapat mengalami beberapa penyakit, seperti kanker paru-paru, kanker hati, penyakit jantung, dan penyakit-penyakit lainnya.

Di Indonesia, sebagian besar perokok pasif adalah anak-anak dan ibu hamil. Sistem imun dari anak-anak dan ibu hamil tergolong lemah, sehingga lebih mudah terkena penyakit. Jika Anda tetap merokok, Anda juga sedang membunuh orang-orang terdekat Anda secara perlahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com