Dilansir dari Bloomberg, Kamis (30/1/2020), berikut ini adalah beberapa hal yang terjadi dengan diumumkannya PHEIC atau status darurat dunia oleh WHO:
• Deklarasi ini menegaskan bahwa darurat kesehatan saat ini serius.
• Deklarasi ini mendorong negara-negara untuk bekerja sama sebanyak mungkin dengan mengoordinasikan personel, dana, dan sumber daya lainnya, dengan dipimpin oleh WHO.
• Dengan menekankan bahayanya, pemberian status darurat kesehatan global atau PHEIC dapat digunakan untuk membantu membujuk warga negara yang terinfeksi agar mengikuti rekomendasi kesehatan dan kebersihan.
• PHEIC memberi wewenang Komite Kedaruratan WHO untuk merekomendasikan saran perjalanan untuk kota, wilayah, dan negara. Ini lebih sering digunakan dalam wabah penyakit yang cepat, luas, dan agresif, seperti epidemi SARS 2003 yang menyerang 29 negara, menewaskan 774 orang dalam hitungan bulan.
• PHEIC bisa berimplikasi pada maskapai penerbangan, termasuk maskapai yang menghubungkan penumpang dari China ke Eropa, Afrika, dan Timur Tengah, dan belum mau memangkas penerbangan ke China.
Baca juga: WHO Tetapkan Status Gawat Darurat Kesehatan Global Virus Corona
• WHO dapat meninjau langkah-langkah kesehatan masyarakat yang diberlakukan oleh berbagai negara untuk memastikan validitas ilmiahnya. Jika suatu negara memberlakukan pembatasan perjalanan atau perdagangan yang melampaui rekomendasinya, seperti menolak masuk ke pasien yang dicurigai, badan tersebut dapat menuntut pembenaran ilmiah.
• Walaupun rekomendasi tidak diwajibkan, ada tekanan besar bagi negara-negara untuk mematuhi nasihat WHO. Negara-negara anggota terikat oleh Peraturan Kesehatan Internasional 2005 WHO, dan tidak mematuhinya bisa menjadi masalah hukum internasional. Hal ini diungkapkan oleh Rebecca Katz, profesor dan Direktur Pusat Ilmu Pengetahuan dan Keamanan Kesehatan Global di Universitas Georgetown.
Baca juga: [REAL TIME - LIVE] - Pantau Sebaran Virus Corona di Sini
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.