Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Indonesia Harusnya Takut TBC Bukan Virus Corona, Ini Kata Ahli

Kompas.com - 30/01/2020, 18:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Daripada khawatir berlebihan terhadap virus corona yang saat ini sedang ramai diperbincangkan, warga Indonesia seharusnya waspada pada penyakit menular tuberkolosis (TB/TBC).

Dikatakan Pokja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr Erlina Burhan SpP(K) MSc PhD, penyakit menular TBC menjadi penyakit menular yang cenderung banyak dialami masyarakat Indonesia.

Bahkan, penyakit ini masih menjadi permasalahan yang belum dapat terselesaikan hingga sekarang.

Lantas mengapa TBC harus lebih diwaspadai oleh masyarakat?

Baca juga: Jokowi ke Ridwan Kamil: Percuma Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, tetapi di Provinsi Bapak TBC Tinggi

Untuk diketahui, angka kematian dari TBC di Indonesia terjadi sekitar 67.000 kasus per tahun.

Sementara itu, pada tahun 2018, diperkirakan 845.000 penduduk Indonesia jatuh sakit karena TBC.

Inilah yang menjadikan Indonesia sebagai negara dengan beban TBC tertinggi ketiga di dunia setelah India dan Tiongkok.

"Kematian dari TBC ada 67.000 per tahun. Tolong, dong, media ini yang dikejar-kejar, ini kasus ada di depan mata," kata Erlina dalam acara bertajuk Info Sehat FKUI untuk Anda: Wabah Coronavirus: Status Terakhir di Indonesia di Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Baca juga: Benarkah TBC Penyakit Orang Miskin? Ini Penjelasan Ahli

Dalam perbandingan itu, tingkat kematian pasien meninggal dunia karena TBC mencapai lebih dari 60 persen.

Sedangkan, dari data yang didapatkan, kata Erlina, tingkat kematian dari virus corona ini hanya mencapai 3-5 persen saja.

Hal ini cenderung hampir sama dengan penyakit pneumonia pada umumnya yang mencapai 2-3 persen.

"Cases mortality-nya (kematian dari virus corona), hanya 3-5 persen, ini sebenarnya tidak terlalu besar. Ini adalah kepanikan yang gak mesti. Tapi perlu juga diladeni untuk dikasih edukasi," ujar dia.

Masih menurut Erlina juga bahwa wabah virus SARs beberapa waktu yang lalu bahkan lebih buruk daripa kondisi virus Corona dari Wuhan, Cina ini.

Senada dengan itu, dr Fera Ibrahim SpMK(K) MSc PhD mengatakan orang Indonesia lebih rentan terhadap penyakit TBC daripada jenis penyakit-penyakit baru.

"Kita itu juara kena TBC, jadi lebih rentan kena TBC daripada kena virus-virus baru," kata Fera.

Oleh sebab itu, perlunya kesadaran masyarakat bahwa TBC juga penyakit menular yang seharusnya tidak dianggap biasa saja.

Bahkan, TBC merupakan penyakit global yang sedang menjadi salah satu fokus eliminasi pandeminya dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dunia.

Baca juga: Virus Corona Menginfeksi 7.711 Orang, WHO Peringatkan Dunia Ambil Tindakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau