KOMPAS.com - Virus corona yang berawal di Wuhan, China, saat ini telah menjadi isu global yang ditangani oleh banyak negara.
Dikarenakan belum ada vaksin dan obat untuk mencegah penyakit saluran pernapasan ini, berbagai alternatif harus dicoba untuk dilakukan sebagai antisipasi diri.
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Dr dr Agus Dwi Susanto SpP(K), mengatakan bahwa salah satu upaya pencegahan tertularnya virus corona adalah dengan pemakaian masker.
"Disarankan untuk menggunakan masker agar tidak menulari bagi yang sakit," kata Agus kepada Kompas.com, Jumat (24/1/2020).
Baca juga: INFOGRAFIK: Wabah Virus Corona dari China, Ini Peta Persebarannya
Masker berfungsi untuk proteksi diri terhadap organisme jahat melalui udara. Sementara itu, dilansir dari The New York Times, menurut Kepala Komite Kesehatan Publik untuk Penyakit Menular Masyarakat Amerika, Dr Julie Vaishampayan, masker bedah menjadi bentuk pertahanan terakhir dari virus corona yang sedang mewabah ini.
Meskipun, ia juga mengkhawatirkan orang-orang akan beranggapan merasa terlindungi secara lebih dari masker tersebut.
Padahal, jika masker bedah atau masker yang biasa kita kenakan tidak dipasang dengan benar, maka hal itu akan meninggalkan celah di sekitar mulut.
"Jadi tidak menyaring semua udara yang masuk," kata Julie.
Dijelaskan juga oleh Dokter Penyakit Menular di Johns Hopkins Center for Health Security, Dr Amesh Adalja, ketika masker tidak dipakai dengan benar, hal ini akan menjadi masalah yang lebih besar.
Baca juga: Sering Dianggap Sama, Apa Beda SARS dan Virus Corona dari Wuhan?
Tindakan yang biasa dilakukan oleh kebanyakan orang adalah meletakkan tangan mereka di bawah masker untuk menggaruk wajah, atau menggosok hidung.
Ironisnya, tindakan itu jugalah yang bisa membuat celah dan dapat membawa kontaminan bersentuhan dengan hidung dan mulut Anda.
Selain itu, juga Anda sebaiknya tidak melepaskan masker saat mendapat panggilan telepon.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan selama wabah virus corona SARS melanda, para peneliti menemukan bahwa penggunaan masker jenis apapun dapat mengurangi risiko infeksi pada pekerja perawatan kesehatan sebesar 85 persen.
Hal ini disampaikan oleh spesialis penyakit menular di McMaster University di Hamilton, Ontario, Mark Loeb.
"Pesan yang paling penting adalah risikonya lebih rendah jika mereka secara konsisten menggunakan masker jenis apapun," tuturnya.
Senada dengan itu, Amesh menyampaikan setidaknya masker bisa membantu menjaga orang agar tidak terkena tetesan cairan saat orang lain bersin dan batuk.
Amesh juga mengingatkan Anda untuk memakai masker dengan benar, agar lebih memperkecil kemungkinan penyebaran virus dari dan ke orang lain di sekitar.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika telah menginstruksikan pasien yang menderita demam atau penyakit pernapasan yang baru-baru ini bepergian ke Wuhan, atau pernah melakukan kontak dengan warga Wuhan untuk menggunakan masker.
Sementara itu, petugas kesehatan juga diharuskan mengenakan respirator.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.