"(Dalam kasus ini) daerah tersebut berada di perairan sebelah selatan Jawa, di mana sekarang ini terlihat adanya daerah tekanan tinggi (hight pressure). Hight pressure ini yang menyebabkan angin divergen bertiup di sekitar DIY sehingga cuaca cenderung cerah," ujarnya.
Baca juga: Waspada Banjir dan Longsor hingga Esok Hari, Ini Daftar Wilayahnya
Terkait potensi hujan di Jakarta dan daerah-daerah lain yang tampak kebalikan dengan Yogyakarta, Reni berkata bahwa itu disebabkan oleh adanya pusaran angin Edy di perairan sebelah barat Sumatera dan perairan sebelah barat dari Jawa Barat.
"Edy ini tempat mengumpulnya angin dan banyak membawa massa uap air sehingga mengakibatkan potensi hujan," katanya
Untungnya, cuaca panas di Yogyakarta tidak akan bertahan lama. Reni memperkirakan bahwa dalam dua sampai tiga hari ke depan, Daerah Istimewa Yogyakarta akan mulai berpotensi hujan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.