Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2020, 19:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Kebakaran hutan di Australia masih terus meluas hingga saat ini dan telah memberikan dampak besar terhadap lingkungan.

Badan Antariksa Amerika (NASA) menyampaikan asap dari dampak kebakaran hutan di Australia telah menyebar hingga Benua Amerika.

Dampak dari asap tersebut dinilai dapat berpotensi memengaruhi atmosfer secara global.

Kendati demikian, sejumlah informasi terkait penyebaran asap dari kebakaran di Australia mulai dianggap meresahkan masyarakat di Indonesia.

Dikabarkan asap kebakaran Australia juga akan menyebar ke seluruh ke permukaan bumi, termasuk ke wilayah Indonesia.

Baca juga: Kebakaran Australia, 1 Miliar Hewan Diperkirakan Mati Dilumat Api

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan sejumlah analisis untuk menanggapi informasi tersebut dalam rilisnya, Jumat (17/1/2020).

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal menyampaikan kecil kemungkinan asap Australia akan menyebar ke wilayah Indonesia.

Pengamatan BMKG tehadap kondisi dinamika atmosfer dilakukan pada awal hingga pertengahan Januari 2020.

Hasilnya, menunjukkan pergerakan penyebaran asap dominan terjadi di belahan bumi selatan.

Asap ini menyebar dari Australia ke arah timur karena dipengaruhi oleh polar jet stream.

Polar jet stream adalah aliran angin kencang sekitar 60 derajat lintang selatan dengan kecepatan lebih dari 100 kilometer per jam.

Baca juga: NASA: Asap Kebakaran Hutan Australia Menyebar ke Seluruh Dunia

Polar jet stream konsisten bergerak ke timur

Angin kencang tersebut membawa asap kebakaran hutan Australia menyeberangi Samudra Pasifik bagian selatan dan berada pada ketinggian atmosfer sekitar 16 kilometer.

Menyebar sampai ke negara Benua Amerika bagian selatan, antara lain Chili, Argentina, dan Uruguay.

Herizal memperkirakan polar jet stream masih berhembus cukup kuat hingga akhir Januari 2020, sehingga potensi penyebaran asap masih dominan ke arah timur.

"Oleh karena itu, kecil kemungkinan asap akan secara langsung menyebar ke wilayah Indonesia," jelas Herizal.

Tak dipungkiri, jika kejadian kebakaran hutan Australia pada 2019-2020 termasuk peristiwa paling parah dalam sejarah kebakaran hutan.

Meskipun tidak dapat diartikan secara langsung dengan perubahan iklim.

"Akan tetapi, kenaikan suhu udara global telah meningkatkan risiko kebakaran hutan, sehingga akan lebih sering terjadi," imbuh dia.

Baca juga: Titik Api dan Asap Kebakaran Hutan Australia Terlihat hingga Luar Angkasa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com