Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2020, 11:33 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com - Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) memprediksi, asap dari kebakaran hutan Australia bakal menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Seperti diketahui, sejak September 2019, hutan dan lahan di Australia habis dimakan si jago merah.

Faktor pemicu paling besar atas kebakaran hutan Australia adalah suhu panas yang tinggi serta kekeringan. Sementara perubahan iklim, membuat kondisi yang tadinya buruk jadi makin buruk.

Dilansir BBC, Selasa (14/1/2020), NASA mengatakan bahwa asap kobaran api telah melintasi Amerika Selatan. Membuat langit di sana kelabu dan terus bergerak menyapu setengah Bumi pada 8 Januari 2020.

Baca juga: Kebakaran Hutan Australia, Ini 6 Fakta yang Harus Anda Tahu

"Asap itu diperkirakan telah mengelilingi Bumi," kata NASA.

Ratusan kebakaran hutan di Australia telah menewaskan sedikitnya 28 orang dan menghancurkan lebih dari 2.000 rumah.

Bagaimana asap menyebar ke seluruh dunia?

NASA berkata, kebakaran hutan Australia menyulut kobaran api yang sangat besar dan menghasilkan apa yang disebut pyrocumulonimbus.

Pyrocumulonimbus adalah badai petir yang dihasilkan api.

Kejadian pyrocumulonimbus itu membuat asap membumbung ke stratosfer (lapusan kedua dari atmosfer Bumi) pada ketinggian 17,7 kilometer.

"Begitu berada di stratosfer, asap dapat menyebar ribuan mil dari sumbernya. Ini otomatis memengaruhi kondisi atmosfer secara global," kata NASA.

Saat ini NASA tengah mempelajari dampak asap yang membumbung pada ketinggian belasan kilometer itu, termasuk apakah ada dampak pemanasan dan pendinginan atmosferik.

Baca juga: Titik Api dan Asap Kebakaran Hutan Australia Terlihat hingga Luar Angkasa

Dampak asap sejauh ini

Citra satelit juga menangkap asap pekat yang mengepul hasil dari kebakaran di Austrlia, Selasa (31/12/2019) .science alert Citra satelit juga menangkap asap pekat yang mengepul hasil dari kebakaran di Austrlia, Selasa (31/12/2019) .

NASA mencatat, kepulan asap dari kebakaran Australia telah mengubah warna langit Amerika Selatan.

Hal ini secara dramatis memengaruhi Selandia Baru. Salah satunya mengubah kualitas udara di sana menjadi buruk dan salju di puncak gunung tidak berwarna putih, tapi lebih gelap.

Kualitas udara di kota-kota besar Australia seperti Sydney, Melbourne, Canberra, dan Adelaide menunjukkan berada di level berbahaya karena asap kebakaran yang menyelimuti kawasan tersebut.

Lebih dari 100 kebakaran terus membakar wilayah timur Australia. Kondisi yang lebih dingin dan adanya hujan, telah membantu upaya pemadaman kebakaran sejauh ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com