KOMPAS.com - Senin (21/01/2019), wilayah Indonesia disambangi fenomena supermoon. Sebenarnya, fenomena ini juga bertepatan dengan gerhana bulan total yang hanya bisa disaksikan di belahan bumi lain.
Kini, sebuah kabar tak biasa dari gerhana bulan total itu. Untuk pertama kalinya, para astronom dan pengamat gerhana menyaksikan bulan darah diiringi dengan kilatan batu antariksa.
Kilatan tersebut kemungkinan adalah sebuah meteorit yang menabrak permukaan bulan.
"Ini adalah penyelarasan yang jarang terjadi dari peristiwa langka," ungkap Justin Cowart, kandidat doktoral di Stony Brook Unversity, New York dikutip dari National Geographic, Selasa (22/01/2019).
Baca juga: Ingat, Sepanjang Malam Besok Supermoon akan Hiasi Langit Indonesia
"Satu meteorit dengan ukuran yang sama menabrak bulan sekitar seminggu sekali atau lebih," imbuhnya.
Meski begitu, Cowart menegaskan bahwa peristiwa meteorit memasuki atmosfer bulan ketika gerhana mungkin pertama kalinya tercatat.
Mulanya, para ilmuwan tidak mempercayai foto viral terkait fenomena ini. Apalagi kilatan cahaya dalam gambar itu lemah dan terjadi dengan singkat.
"Saya bertanya-tanya apakah itu mungkin efek lokal atau akibat dari penggunaan kamera," kata ahli planet Sara Mazrouei dari University of Toronto.
Namun, ketika gambar demi gambar lain menunjukkan hal yang sama, mereka menyadari itu bukan hal biasa.
Semua gambar tersebut menunjukkan setitik cahaya berkilauan di lokasi yang sama, yaitu selatan kawah Byrgius.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.