Hasil analisis dinamika atmosfer, kata Mulyono melalui rilis resmi BMKG, menunjukkan Madden Julian Oscilation (MJO) masih berada di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, di mana hal ini akan mendukung peningkatan konsentrasi curah hujan.
Selain itu, terdapat fenomena gelombang tropis yakni Kelvin Wave dan Rossby Ekuatorial, juga turut berkontribusi secara signifikan pada pembentukan pola siklonik dan pertemuan angin.
Baca juga: Musim Hujan, Waspada Flu dan Infeksi Bakteri Mematikan
Kondisi dan pengaruh di atmosfer yang ada tersebut meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan yang selain di Jabodetabek, akan lebih mendominasi di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Berdasakan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan bahwa dalam periode 12-18 Januari 2019, atau hingga Sabtu mendatang, ada potensi curah hujan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang di berbagai wilayah Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.