KOMPAS.com - Meski hujan yang mengguyur Jabodetabek selama beberapa hari terakhir hanya intensitas ringan, BMKG mengimbau untuk waspada hujan lebat selama empat hari ke depan.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Drs R Mulyono R Prabowo, telah diidentifikasi terjadi peningkatan potensi hujan di periode 15 hingga 18 Januari 2020, dengan variasi intensitas hujan ringan hingga lebat.
Potensi curah hujan tersebut lebih rentan pada dini hari menjelang pagi, terutama di wilayah berikut.
"Kondisi hujan signifikan dapat terjadi kembali pada sore menjelang malam dan dini hari," kata dia.
Oleh sebab itu, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsong, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
Penyebab hujan empat hari ke depan
Hasil analisis dinamika atmosfer, kata Mulyono melalui rilis resmi BMKG, menunjukkan Madden Julian Oscilation (MJO) masih berada di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, di mana hal ini akan mendukung peningkatan konsentrasi curah hujan.
Selain itu, terdapat fenomena gelombang tropis yakni Kelvin Wave dan Rossby Ekuatorial, juga turut berkontribusi secara signifikan pada pembentukan pola siklonik dan pertemuan angin.
Kondisi dan pengaruh di atmosfer yang ada tersebut meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan yang selain di Jabodetabek, akan lebih mendominasi di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Berdasakan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan bahwa dalam periode 12-18 Januari 2019, atau hingga Sabtu mendatang, ada potensi curah hujan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang di berbagai wilayah Indonesia.
https://sains.kompas.com/read/2020/01/14/162836423/bmkg-waspada-hujan-lebat-guyur-jabodetabek-4-hari-ke-depan