Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Burung Beo Abu-abu Afrika Punya Perilaku Unik, Ini Buktinya

Kompas.com - 11/01/2020, 17:15 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Burung Beo Abu-abu asal Afrika ternyata memiliki perilaku unik yang sebelumnya hanya tampak pada kelompok primata.

Dalam suatu tes yang dilakukan oleh para peneliti, seekor Burung Beo Abu-abu Afrika ditempatkan berbeda kandang dengan burung yang lain.

Melansir The Guardian, dalam tes tersebut Burung Beo Afrika diberi makan dan menunjukkan perilaku prososial.

Dalam tes tersebut, burung tersebut justru membagikan makanan yang dimiliki kepada rekan-rekannya.

Baca juga: 19 Juta Tahun Lalu, Hidup Burung Beo Sepinggang Orang Dewasa

Perilaku yang ditunjukkan Burung Beo Afrika tersebut, sebelumnya hanya tampak pada kera.

Burung tersebut membantu rekan-rekannya untuk menyelesaikan tugas, meskipun tugas itu tidak menguntungkan untuk diri mereka sendiri.

Perilaku yang hanya ditemukan pada kera

Dalam studi pertama menunjukkan burung memperlihatkan perilaku membantu tanpa pamrih. Sementara perilaku prososial lainnya terlihat pada burung ini.

Tim peneliti mengatakan perilaku membantu rekan-rekannya untuk mencapai suatu tujuan disebut bantuan instrumental.

Sebelumnya, perilaku tersebut hanya ditunjukkan pada orangutan dan bonobos.

Dr. Désirée Brucks, rekan penulis makalah dari Max Planck Institute for Ornithology mengatakan pengujian terhadap Burung Beo Afrika dinilai sangat tepat.

Baca juga: Serba Serbi Hewan, Bagaimana Sih Burung Beo Menirukan Suara Manusia?

"Burung beo, corvids dan gagak dikenal sebagai burung paling cerdas. Mereka disebut kera berbulu dan mereka telah banyak diuji dalam berbagai penelitian," ujar Brucks.

Namun, dia menjelaskan tidak semua burung yang jinak, seperti beo bisa menunjukkan perilaku prososial.

Pada penelitian sebelumnya, menunjukkan burung gagak tidak membantu rekan-rekannya menyelesaikan tugas.

Sementara penelitian baru terhadap Burung Macaw Kepala Biru, menunjukkan sikap yang agak egois.

Para peneliti mengatakan temuan mereka menunjukkan perilaku membantu muncul beberapa kali selama evolusi.

"Tampaknya tekanan sosial dan ekologis memiliki potensi sama terhadap mamalia dan juga burung, sehingga mengarah pada perkembangan yang serupa," jelas Brucks.

Makalah yang ditulis Brucks dan timnya dalam jurnal Current Biology juga melaporkan bagaimana pengujian dilakukan pada dua spesies burung nuri.

Baca juga: Terancam Punah, Burung Beo Kakapo Jalani Operasi Otak Pertama di Dunia

Kedua spesies burung tersebut diberi tugas untuk melewati token dalam bentuk cincin logam. Melalui lubang di kompartemen mereka ke burung tetangga dari spesies yang sama.

Token tersebut kemudian diteruskan oleh burung kedua ke manusia, melalui lubang lain, yang akan ditukar dengan sepotong kenari.

Total ada delapan Burung Beo Afrika dan enam Macaw Kepala Biru yang terlibat dalam percobaan itu.

Semua dilatih secara individu untuk bertukar token dengan makanan ketika seorang manusia mengulurkan tangannya.

Baca juga: Burung Beo Kecanduan Opium Bikin Petani di India Resah

Para peneliti melihat Burung Beo Afrika membantu burung yang lain dengan memberikan tpken, ketika manusia mengulurkan tangan.

Sedangkan pada burung kedua, menjatuhkan token melalui lubang dan menerima camilan untuk dinikmati sendiri.

Perilaku yang sama juga terlihat, ketika peran burung dibalik. Semakin banyak token yang diberikan, maka semakin banyak imbalan yang diterima.

Perilaku tanpa pamrih pada burung beo

Namun, tim menekankan burung-burung itu tidak mengetahui jika bantuan mereka akan dibalas. Hal ini menunjukkan perilaku ini tanpa pamrih.

Ketika percobaan diulang dan diterapkan pada Macaw Kepala Biru, burung-burung ini jarang memberikan token pada tetangga mereka.

Para peneliti menyimpulkan Burung Beo Afrika membantu rekan-rekannya untuk mencapai tugas mereka.

Selain itu, burung ini menambahkan perilaku yang lebih kompleks daripada hanya berbagi makanan, karena memahami kebutuhan burung lain agar burung beo dapat mencapai tujuannya.

Peneliti juga mengatakan kemungkinan perbedaan antara spesies, di mana Burung Beo Afrika akan berkumpul dalam kawanan besar di malam hari.

Sedangkan pada siang hari untuk mencari makan, kawanan ini akan membelah menjadi kelompok yang lebih kecil.

Brucks mengatakan perilaku seperti itu diperkirakan membutuhkan kemampuan kognitif sosial yang kuat.

Baca juga: Benarkah Perilaku Hewan Bisa Jadi Tanda Gempa Bumi?

Dia menambahkan bagi kawanan burung ini membantu rekannya akan mendapatkan reputasi yang baik dengan rekan-rekannya.

"Sehingga, lebih mungkin bagi mereka (Burung Beo Afrika) untuk bekerja sama mencari makan dan tugas-tugas lainnya," jelasnya.

Pakar perilaku hewan, Dr. Manon Schweinfurth dari Universitas St Andrews mengatakan bukti perilaku timbal balik pada burung beo abu-abu Afrika sangat menarik.

"Kesadaran kognitif selama ini hanya ditunjukkan pada manusia. Kami sekarang mendapat lebih banyak bukti dari hewan lain, bahwa mereka juga bisa menunjukkan sikap timbal balik," ungkap Schweinfurth.

Baca juga: Seri Hewan Nusantara: Myzomela Prawiradilagae, Burung Endemik Pulau Alor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau