Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19 Juta Tahun Lalu, Hidup Burung Beo Sepinggang Orang Dewasa

Kompas.com - 08/08/2019, 07:51 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - 19 juta tahun lalu, ukuran burung beo tidak sekecil sekarang. Tinggi mereka bisa mencapai satu meter atau sekitar pinggang orang dewasa.

Fakta ini pun baru diketahui para ahli, ketika mereka menemukan fosil burung beo purba di St Bathans, Central Otago, Selandia Baru yang terkenal akan fosil burung dan binatang Miosen.

Kalau dilihat dari ukuran tinggi tubuh, burung beo purba ini memiliki tinggi dua kali lipat burung kakapo purba. Burung kakapo merupakan ikon burung nuri dari Selandia Baru yang sebelumnya dikenal sebagai burung terbesar dan tergemuk.

Oleh para ahli burung beo raksasa ini dinama Heracles inexpectatus. Nama ini diambil dari tokoh pahlawan mitologi Yunani, Heracles atau kita lebih kenal dengan nama Herkules, karena ukuran dan kekuatannya yang menakjubkan.

Baca juga: Tulang Paha Dinosaurus Raksasa Ditemukan, Beratnya 500 Kg

H. inexpectatus memiliki paruh raksasa yang dapat memecahkan semua benda.

Selain itu, Heracles memiliki bobot tubuh tujuh kilogram atau setara berat bola bowling. Jika dibandingkan dengan Kakapo, berat Kakapo paling maksimal 4 kilogram.

Karena ukuran tubuhnya yang sangat berat, ahli menduga burung ini tidak bisa terbang di masa lalu. Sebaliknya, mereka hanya mencari makan di dalam hutan.

"Selandia Baru terkenal dengan burung-burung raksasa. Sebelumnya ditemukan spesias moa yang tingginya 3,6 meter dan seekor penguin yang lebih tinggi dibanding manusia. Selain itu juga pernah ditemukan angsa dan elang raksasa," ujar Trevor Worthy dari Flinders University dalam sebuah pernyataan seperti dilansir IFL Science, Rabu (7/8/2019).

"Namun, hingga kini tak ada yang pernah menemukan burung beo purba, di manapun," imbuh dia.

Perbandingan ukuran burung purba dengan manusia dewasa. Perbandingan ukuran burung purba dengan manusia dewasa.

Dalam penjelasan di jurnal Biology Letters, para ahli mengatakan fosil ini mewakili genus baru dan mengungkap contoh mencolok dari evolusi burung raksasa menjadi burung modern.

Kakapo misalnya. Itu adalah contoh burung nuri primitif yang sangat berbeda dengan macaw atau kakatua pada masa kini.

Kembali ke Heracles, ahli menduga paruh besarnya berfungsi untuk memakan segala makanan yang ditemukan.

"Sebagai burung beo terbesar, paruh besar Heracles tidak diragukan lagi bisa membuka dan memecahkan apapun yang diinginkannya," ujar Profesor Mike Archer dari Universitas Wales Selatan.

Baca juga: 2 Juta Tahun Lalu, Manusia Santap Burung Raksasa Seberat 450 Kg

Penemuan Heracles di situs St Bathans membutuhkan waktu 20 tahun. Namun perjalanan panjang itu tak sia-sia, karena bisa memberi wawasan penting tentang keragaman fauna darat yang hidup di iklim subtropis seperti Selandia Baru jutaan tahun lalu. Hanya sedikit di antaranya yang bisa bertahan sampai saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau