Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raffi dan Nagita Lihat Aurora, Bagaimana Sih Cahaya Utara Ini Tercipta?

Kompas.com - 10/01/2020, 21:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber SPACE.COM

Aurora tak hanya terjadi di Bumi, tapi juga di planet lain di tata surya kita, dan mungkin planet ekstrasurya.

Planet raksasa seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus memiliki atmosfer tebal dan medan magnet yang kuat. Di planet tersebut juga ada aurora, meski berbeda dengan yang tampak di Bumi.

Venus memiliki aurora yang dihasilkan oleh medan magnetnya yang memanjang, namanya magnetotail.

Mars yang memiliki atmosfer tipis juga memiliki aurora lokal. Pesawat ruang angkasa Maven milik NASA pernah menemukan aurora belahan bumi utara yang tersebar luas di Mars.

Warna pada aurora borealis

Warna yang paling sering muncul pada aurora borealis adalah merah muda, hijau, kuning, biru, ungu, putih, dan terkadang oranye.

Biasanya, ketika partikel bertabrakan dengan oksigen, warna kuning dan hijau muncul.

Ketika partikel berinteraksi dengan nitrogen, muncul warna merah, ungu, dan kadang biru.

Jenis tabrakan juga membuat perbedaan pada warna yang muncul di langit.

Sebagai contoh, nitrohen atom membuat warna biru, sedangkan nitrogen molekuler menghasilkan warna ungu.

Warnanya juga dipengaruhi oleh ketinggian.

Cahaya hijau biasanya muncul pada ketinggian 241 kilometer, merah pada ketinggian 241 kilometer, biru pada ketinggian 96,5 kilometer, dan ungu di atas ketinggian 96,5 kilometer.

Cahaya ini dapat bermanifestasi sebagai pita cahaya statis atau ketika cahaya matahari sangat kuat dapat membuat tirai yang senantiasi berubah warna.

Baca juga: Dua Aurora Aneh Terlihat di Jupiter, Ternyata Beda Jauh dengan Bumi

Di mana bisa melihat aurora dan kapan?

Tempat terbaik melihat cahaya utara adalah di Alaska dan Kanada Utara.

Selain itu, Norwegia, Swedia, dan Finlandia juga dapat menajdi pilihan untuk melihat aurora.

Aurora borealis disebut selalu ada setiap malam. Namun, musim dingin adalah waktu terbaik untuk melihatnya karena tingkat polusi cahaya yang lebih rendah dan udara yang jernih dan segar.

September, Oktober, Maret dan April adalah bulan terbaik untuk melihat aurora borealis.

Cahaya aurora diketahui lebih terang dan lebih aktif hingga dua hari setelah aktivitas sunspot mencapai puncaknya.

Beberapa lembaga, seperti NASA dan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional, juga memantau aktivitas matahari dan mengeluarkan pemberitahuan ketika aurora diprediksi akan muncul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com