KOMPAS.com – Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif sebaiknya dilakukan mulai bayi 0-6 bulan. World Health Organization (WHO) menyarankan pemberian ASI ekslusif tidak diselingi tambahan cairan lain termasuk air putih.
“Pantangan” air putih bagi bayi 0-6 bulan bukan berkaitan dengan sistem pencernaan atau nutrisi bayi. Dokter Spesialis Anak dari RS Pondok Indah, dr Cut Nurul Hafifah, Sp.A menyebutkan bahwa hal itu ditujukan agar bayi bisa mengonsumsi nutrisi dalam bentuk ASI dalam jumlah yang mencukupi pertumbuhannya.
Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Cara Tepat Menyimpan dan Menghangatkan ASI
“Nutrisi ASI sangat kaya, ASI dapat mencukupi asupan cairan bayi baru lahir. Tak hanya itu, ASI juga mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk tumbuh kembang bayi,” tutur dr Cut kepada Kompas.com, Jumat (10/1/2020).
dr Cut menyebutkan, apabila bayi diberikan air putih maka bayi akan merasa kenyang sehingga tidak mau minum ASI.
“Lama-kelamaan produksi ASI menjadi berkurang, karena bayi tidak mau menyusu langsung,” lanjutnya.
Padahal, lanjut dr Cut, produksi ASI konsepnya supply and demand.
“Semakin sering payudara dikosongkan atau disusui, semakin banyak pula produksinya,” lanjutnya.
Baca juga: Seri Baru jadi Ortu: Bagaimana Cara Tepat Membedong Bayi?
Lantas, apakah bayi boleh mengonsumsi air putih sebelum usia enam bulan?
“Pada kondisi tertentu, bayi di bawah usia enam bulan masih dapat minum air putih. Misal untuk membantu setelah minum obat ketika sedang sakit,” tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.