Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Justin Bieber Kena Lyme Disease, Penyakit Ini Bisa Menyerang di Mana?

Kompas.com - 10/01/2020, 13:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber WebMD

Cuaca pengaruhi penyebaran penyakit

Kasus lyme disease tertinggi pernah terjadi pada 2016, setidaknya 9.000 orang terinfeksi penyakit tersebut.

Kasus tersebut dilaporkan terjadi di Pennsylvania, disusul New Jersey dengan temuan kasus mencapai lebih dari 3.300 kasus.

Baca juga: Justin Bieber Didiagnosis Idap Lyme Disease, Penyakit Apa Itu?

Sementara itu, di wilayah Amerika Serikat bagian selatan yang lebih rentan pada cuaca panas, kutu cenderung akan berada di bawah daun dan tidak akan naik ke atas untuk mencari makan.

"Kutu tidak menyukai kondisi (habitat) yang kering," kata Direktur Johns Hopkins Lyme Disease Clinical Research Center, John Aucott, di Baltimore.

Para ilmuwan mengungkapkan berbagai penyebab penyebaran infeksi lyme. Di antaranya reboisasi, terutama di bagian timur laut Amerika Serikat. Di wilayah itu lyme disease lebih umum ditemukan. 

Faktor lain yang memengaruhi ekspansi kutu pembawa vektor lyme ini didorong oleh adanya perubahan iklim dan suhu ekstrem.

Selain itu, lebih banyak eksposur ke rusa ekor putih, yang merupakan inang favorit bagi kutu berkaki hitam.

Kendati demikian, potensi penularan lyme ini pada manusia lebih mungkin ditularkan oleh rusa dan tikus putih.

"Karena interaksi kedua hewan ini lebih dekat dengan manusia, ketika habitat mereka menghilang," jelas Taege.

Taege mengatakan, cuaca yang hangat atau musim dingin ringan dapat membawa orang beraktivitas di luar. Hal ini dapat meningkatkan peluang digigit kutu pembawa lyme.

Pemanasan global atau tidak, beberapa negara memiliki bulan-bulan musim panas yang panjang yang lebih hangat.

"Pada musim tersebut, orang-orang akan cenderung berada di luar ruangan. Kami juga melihat perluasan (kutu) tempat vektor tinggal," imbuh Taege.

Baca juga: Lyme Disease, Penyakit yang Disebabkan Kutu, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com