KOMPAS.com - Setelah Justin Bieber mengumumkan penyakitnya, lyme disease menjadi populer dan menjadi perhatian banyak orang.
Bieber mengungkapkan, dampak yang ditimbulkan dari penyakit ini terhadap tubuh cukup serius.
Di antaranya dapat memengaruhi kulit, fungsi otak, energi, hingga kesehatan secara menyeluruh.
Penyakit lyme disease, melansir Medical News Today, merupakan penyakit yang disebabkan oleh kutu.
Baca juga: Justin Bieber Mengaku Didiagnonis Idap Lyme Disease
Jenis kutu yang paling banyak sering menjadi biang dari penyakit ini adalah kutu rusa.
Kendati demikian, pada kebanyakan orang penyakit ini dapat sembuh dengan cepat. Namun, beberapa juga dapat mengalami kondisi lyme kronis.
Melansir Web MD, Cleveland Clinic infectious disease specialist, Alan Taege mengatakan, infeksi ini lebih sering terjadi pada laki-laki.
Umumnya, dapat menyerang mereka dengan rentang usia 15 tahun, dan antara usia 40 tahun hingga 60 tahun.
"Mereka adalah orang-orang yang biasanya bermain di luar dan pergi berkemah, berburu, aaupun hiking," jelas Taege.
Aucott menambahkan, infeksi lyme juga dapat terjadi pada remaja yang lebih tua dan mereka yang berusia 20 tahunan.
"Infeksi lyme terjadi karena ditularkan," imbuh Aucott.
Mungkin di Indonesia, penyakit yang diderita Justin Bieber terdengar asing.
Sebab, penyakit ini umumnya ditemukan di New England, negara-negara bagian di Atlantik Tengah dan sebagian Midwest.
Sebanyak 95 persen kasus lyme disease pada 2016 dilaporkan, penyakit ini muncul di 14 negara bagian, yaitu Connecticut, Delaware, Maine, Maryland, Massachusetts, Minnesota, New Hampshire, New Jersey, New York, Pennsylvania, Rhode Island, Vermont, Virginia, dan Wisconsin.
Kemudian kasus serupa juga muncul di Ohio, Indiana, dan Michigan, ketiga rentang kutu rusa ini menyebar ke arah barat.