KOMPAS.com - Gerhana selalu terjadi setiap tahun. Menurut pengamatan BMKG, di tahun ini ada 6 fenomena gerhana.
Dilansir laman resmi NASA, gerhana terjadi ketika suatu benda langit seperti bulan atau planet bergerak ke dalam bayangan benda langit lainnya.
Ada dua jenis gerhana yang dapat terlihat dari Bumi, yakni gerhana bulan dan gerhana matahari.
Baca juga: Fenomena Langit Bulan Ini, Hujan Meteor Quadrantid hingga Gerhana Bulan
Bulan bergerak dalam orbit mengelilingi Bumi, pada saat yang sama Bumi mengorbit Matahari.
Dalam pergerakannya, Bumi berada di tengah-tengah antara Matahari dan Bulan.
Saat berada di posisi ini, cahaya Matahari terhalang oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.
Menurut situs resmi BMKG, fenomena gerhana bulan merupakan salah satu akibat dari dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan.
"Fenomena gerhana bulan hanya terjadi saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya," tulis BMKG.
Sementara itu, gerhana Bulan hanya dapat dilihat pada malam hari.
Ada dua jenis gerhana bulan, yakni gerhana bulan total dan gerhana bulan parsial.
Gerhana bulan total
Gerhana bulan total terjadi ketika bulan dan matahari berada di sisi Bumi yang berseberangan.
Meskipun bulan berada dalam bayang-bayang Bumi, beberapa sinar matahari tetap mencapai bulan.
Sinar matahari melewati atmosfer bumi, yang menyebabkan atmosfer bumi menyaring sebagian besar cahaya biru. Ini membuat bulan tampak merah bagi penduduk Bumi.
Gerhana bulan sebagian