"Citra satelit 12 jam terakhir menunjukkan adanya aktivitas konvektif sedang dengan bentuk yang belum terorganisir dengan baik," ujarnya.
Kondisi angin lapisan bawah hingga menengah menunjukkan adanya bentuk sirkulasi siklonal namun masih melebar dengan kecepatan angin maksimum masih berkisar 15-20 knots.
Windshear vertikal kategori kuat berkisar 20-30 knots yang kurang mendukung tumbuh kembang bibit.
Berdasarkan model angin NWP ACCESS-G untuk 24 – 48 jam ke depan, bibit 92S bergerak ke tenggara keluar dari wilayah tanggungjawab TCWC Jakarta dan belum mengalami peningkatan kecepatan angin hingga mencapai intensitas siklus tropis.
Berbeda dengan siklon "91S", siklon "92S" justru potensi menjadi siklus tropis dalam 24-48 jam ke depan masih rendah.
Masih menurut Mulyono, bahwa kedua bibit siklon tropis yang saat ini berada dekat dengan wilayah Indonesia dapat berdampak pada kondisi cuaca maupun gelombang laut.
Dampak saat ini yaitu munculnya hujan intensitas sedang hingga lebat dan angin kencang khususnya di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Tidak hanya itu, di kondisi perairan akan meningkatkan tinggi gelombang laut dengan tinggi 2,5 hingga 4 meter di beberapa wilayah berikut.
Meskipun demikian, bibit siklon tropis "91S" di Samudera Hindia lebih berpotensi meningkat menjadi siklon tropis dibandingkan "925" di Laut Arafuru.
"Bibit siklon tropis "91S" dalam satu hingga dua hari ke depan berpotensi tinggi menjadi siklon tropis namun bergerak menjauhi wilayah Indonesia," ujar dia.
Ketika bibit siklon tropis bergerak menjauhi wilayah Indonesia, maka akan semakin kecil juga dampaknya mempengaruhi kondisi cuaca dan gelombang laut Indonesia.
"Bibit yang sudah berubah menjadi siklon (tropis) diberi nama blake, dan pengaruhnya masih di daerah yang sama (Bali, NTT, NTB)," kata Mulyono, Senin (6/1/2020).
Baca juga: BMKG: Potensi Hujan Lebat dan Angin di Beberapa Wilayah Indonesia Hari Ini
Untuk diketahui, musim siklon tropis di wilayah sebelah selatan Indonesia biasanya terjadi pada bulan November hingga April. Hal itu bersamaan dengan periode musim hujan di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan intensitas curah hujan dan kecepatan angin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.