KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru saja mengeluarkan peringatan munculnya bibit siklon tropis di Laut Banda.
Bibit siklon tropis yang diberi kode 93S itu terpantau pada pagi tadi, pukul 07.00 WIB. Posisi awal bibit angin ini berada 6,6 LS dan 129,0 BT atau sekitar 340 km sebelah selatan tenggara Ambon.
Menurut pantauan BMKG, arah bibit siklon ini ke barat barat daya dengan kecepatan 2 knots atau 4 km/jam. Diperkirakan bibit siklon ini bergerak menjauhi Indonesia.
Meski begitu, dalam siaran pers terbaru yang diterima Kompas.com, Rabu (08/05/2019), Deputi Bidang Meteorologi Mulyono R Prabowo menyebut bahwa bibit siklon ini semakin menguat.
Baca juga: Kelahiran Siklon Tropis Wutip Picu Gelombang Tinggi di Perairan Papua
"Bibit siklon ini dalam 12 Jam terakhir semakin menguat dan berpotensi menjadi Siklon Tropis dalam beberapa jam kedepan," ungkap Mulyono.
"Saat ini kecepatan angin maksimum di pusat bibit badai mencapai 30 knot dengan tekanan minimum hingga 1000 hPa. Dengan arah gerak ke Selatan-Barat Daya mendekati wilayah Timor Leste," imbuhnya.
Sebelumnya, dari hasil pantauan BMKG, terdapat pusat tekanan rendah (Low) 1002 hPa di Laut Banda.
"Pola angin di wilayah utara Indonesia umumnya dari Selatan ke Barat, sedangkan di wilayah selatan Indonesia umumnya dari Tenggara ke Barat Daya dengan kecepatan 3 hingga 25 knot," tulis Mulyono.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Lhokseumawe, Selat Malaka bagian utara, Perairan Kep. Sermata - Kep. Letti, Laut Banda, Perairan Kep. Babar - Kep. Tanimbar dan Laut Arafuru bagian barat," tambahnya.
Mulyono juga memperingatkan bibit badai ini bisa menimbulkan sejumlah ancaman cuaca ekstrem di wilayah Indonesia Timur dan Timor Leste.
"Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpeluang terjadi di wilayah NTT bagian Timur dan Maluku bagian Selatan, serta Timor Leste," tulis Mulyono.
"Angin dengan kecepatan diatas 25 knot atau 48 km/jam berpeluang terjadi di NTT, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Maluku," imbuhnya.
Selain cuaca ekstrem, beberapa wilayah juga berpotensi menghadapi gelombang tinggi akibat bibit badai ini.
Misalnya saja, potensi gelombang dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di Laut Banda bagian utara, Perairan Kepulauan Kei sampai Aru, Laut Arafuru bagian timur.
Gelombang dengan ketinggian 2,5 sampai 4 meter berpeluang terjadi di di Laut Banda bagian selatan.
Sedangkan gelombang dengan ketinggian 4 hingga 6 meter berpeluang terjadi di Perairan Kepulauan Sermata - Leti - Kepulauan Babar - Tanimbar, Laut Timor.
Baca juga: BMKG: Siklon Tropis Riley Picu Hujan Lebat, Seluruh Jawa Harap Waspada
"Transportasi laut di sekitar daerah terdampak bibit badai diperkirakan akan terganggu, sehingga masyarakat dihimbau untuk berhati hati," kata Mulyono.
"Selain itu potensi hujan lebat yang timbul juga berpotensi menimbulkan dampak seperti banjir, tanah longsor dan banjir bandang," tambahnya.
Hingga kini BMKG terus memantau perkembangan bibit siklon tropis ini. Bagi Anda yang ingin melihat perkembangannya bisa diakses melalui Tropical Cycone Warning Center (TCWC).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.