Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ria Irawan Meninggal, Dokter Jelaskan Cara Kanker Kambuh dan Menyebar

Kompas.com - 06/01/2020, 11:53 WIB
Shierine Wangsa Wibawa,
Ellyvon Pranita

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Artis peran Ria Irawan meninggal dunia pada hari Senin (6/1/2020) pada pukul 4 subuh akibat kanker.

Ria Irawan pertama kali didiagnosis denan kanker endometrium atau kanker dinding rahim, sehingga menjalani operasi pengangkatan rahim pada 30 September 2014.

Saat operasi, dokter melakukan biopsi dan menemukan bahwa kanker Ria ternyata sudah menyebar ke kelenjar getah bening bagian panggul.

Ria pun menjalani kemoterapi dan pada tahun 2014, kanker getah bening yang diidapnya dinyatakan sembuh. Dia bahkan aktif bermain film hingga 2019.

Sayangnya, kabar buruk kembali menerpa Ria. Pada pertengahan 2019, Ria kembali sakit kanker. Kali ini, penyakitnya bahkan sudah menjalar ke paru-paru hingga otak.

Baca juga: Resolusi 2020, Ini Pola Makan untuk Kurangi Risiko Kanker

Riwayat perjalanan penyakit Ria mungkin membuat banyak orang bertanya-tanya. Bagaimana kanker yang sudah dinyatakan sembuh bisa kambuh kembali, bahkan menyebar hingga ke mana-mana?

Adakah kanker yang sembuh?

Untuk mendapatkan jawabannya, Kompas.com menghubungi dr. Denny Handoyo Kirana, Sp.Onk.Rad, seorang Dokter Onkologi Radiologi, pada Senin (6/1/2020).

Denny menjelaskan bahwa banyak orang sering salah kaprah menyebutkan kanker sembuh. Padahal, istilah sembuh dari kanker kurang tepat, yang benar adalah terkontrol.

"Artinya, orang yang punya kanker tetap punya risiko untuk kambuh. Makanya orang kalau pernah kena kanker, dokternya pasti bilang, 'Kontrol lagi ya'. Ada yang tiga bulan, ada yang setahun sekali. Jadi kalau ada kekambuhan, bisa segera diobati dan tidak menjadi bahaya," ujarnya.

Senada dengan Denny, Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM selaku Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) berkata bahwa pasien baru bisa dibilang aman dari kanker bila lima tahun telah berlalu tanpa adanya kekambuhan. Itu pun bukan jaminan kanker tidak akan muncul lagi setelahnya, sehingga kontrol tetap harus dilakukan.

Pasalnya, kanker terdiri dari banyak sel. Jumlahnya sampai miliaran.  Apabila ada satu saja sel kanker yang terlewat dari sasaran kemoterapi, sel tersebut bisa berkembang dan memunculkan kanker kembali.

Baca juga: Resolusi 2020, Ini 6 Cara Belajar Hidup Sehat dan Cegah Kanker

Denny pun mengakui bahwa kanker memang tidak bisa dibilang pasti akan kambuh atau tidak, tetapi kontrol secara teratur akan dapat menangkap kambuhnya kanker sejak awal sehingga bisa diobati menjadi baik.

Sayangnya, sering kali pasien kanker yang sudah dinyatakan bersih dari kanker tidak mau kembali untuk kontrol. Alhasil, ketika kambuh, kankernya sudah berat dan sulit untuk diobati.

Bagaimana cara kanker menyebar?

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau