Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ria Irawan Meninggal, Dokter Jelaskan Cara Kanker Kambuh dan Menyebar

Kompas.com - 06/01/2020, 11:53 WIB
Shierine Wangsa Wibawa,
Ellyvon Pranita

Tim Redaksi

Denny berkata bahwa penyebaran kanker bisa melalui dua jalur, yakni pembuluh darah dan kelenjar getah bening yang tersebar ke seluruh badan.

Pada kasus kanker rahim, sel kanker bisa menyebar melalui keduanya.

Pada stadium awal, pertahanan tubuh akan berusaha untuk memblokir sel kanker agar berhenti pada kelenjar getah bening secara lokal.

Namun, apabila dibiarkan terus-menerus, ketahanan tubuh akan kalah dan getah bening akan dikuasai oleh sel kanker untuk menyebar ke mana-mana, termasuk paru-paru dan otak seperti yang dialami oleh Ria.

Aru menuturkan bahwa itulah sebabnya lokasi kekambuhan kanker sering kali tidak di lokasi awal. Lantas bila sudah menyebar sampai ke otak, kanker apa pun akan menjadi sulit untuk diobati.

Lalu, harus bagaimana?

Kuncinya adalah kontrol secara rutin, bahkan oleh pasien yang telah dinyatakan bersih dari kanker sekalipun, serta pola hidup yang sehat.

Jangka waktu kontrol sangat tergantung pada tiga hal, yakni organ yang terkena kanker, stadium, dan jenis atau derajat keganasannya.

"Kalau organ vital, ganas, dan stadium lanjut, bisa kontrol setiap bulan. Kalau bukan organ vital dan stadium awal, misalnya kanker serviks atau payudara stadium satu dengan derajat satu atau dua, maka kontrol bisa enam bulan sampai satu tahun," ujar Denny.

Baca juga: Vidi Aldiano Kena Kanker Ginjal di Usia Muda, Ini Kata Dokter

Pada saat kontrol, dokter akan melihat hasil tes tumour marker atau penanda kanker pada darah. Bila ada risiko kambuh, maka penanda kanker, misalnya CA 153 atau CA 125 untuk kanker payudara, akan mengalami kenaikan.

Kenaikan ini tidak serta-merta memastikan bahwa kanker telah kambuh sehingga diperlukan pengambilan foto atau pencitraan. Bila kanker payudara, maka pencitraan yang dibutuhkan berupa pemeriksaan USG atau mammografi; sedangkan untuk kanker otak dibutuhkan CT Scan.

Denny mengatakan bahwa apabila benar kambuh, maka secara prinsip penanganan kanker tetap sama tergantung jenis kankernya.

Namun, yang sulit adalah bagaimana mengobati tanpa memberi efek samping berat. Sebab, pada pasien yang sudah pernah diobati untuk kanker, misalnya kemoterapi, organ-organ tubuhnya sudah pernah terkena obat pada dosis besar.

"Jadi ketika dia kambuh, dokter harus memutar otak. Bagaimana mengobati tanpa memperberat atau memberi efek samping berat pada organ yang sehat?" imbuhnya.

Sumber: KOMPAS.com (Ira Gita Natalia Sembiring)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau