2. Merokok
Tempat pengungsian ditinggali oleh banyak orang dengan berbagai latar belakang. Ada ibu hamil, ibu menyusui, orang tua, lansia, anak-anak, juga bayi.
Jika pengungsi merokok di tempat pengungsian, dikatakan dr. Tan, hal ini akan merugikan orang lain di sekitarnya.
"Semua yang di pengungsian butuh udara segar. Pengungsian saja sudah pengap, apalagi jika ada asap rokok," kata Tan.
3. Obat nyamuk semprot
Obat nyamuk semprot sering dipakai karena praktis dan tidak lengket.
Namun yang perlu diketahui, obat nyamuk semprot sebenarnya berbahaya dan beracun.
Tan menjelaskan, saat berada di tempat pengungsian, sirkulasi udara sangat minim.
Ketika seseorang menyemprotkan obat nyamuk, partikel kecil yang beracun dan dapat membunuh serangga dapat menempel ke sarung, pakaian, alat makan, juga berbagai benda yang dipakai anak-anak.
Lantas bagaimana jika di tempat pengungsian banyak nyamuk? Tan menyarankan untuk memakai minyak sereh atau kayu putih.
"Jika sarung atau pakaian yang dijemur sudah lumayan kering, lipat. Jemuran bergelantungan akan menjadi sarang nyamuk. Walaupun dingin, usahakan sirkulasi udara berjalan baik," ujar Tan.
4. Pembalut bekas dan popok sekali pakai
Jika saat mengungsi Anda sedang haid, atau memiliki anak yang mengenakan popok sekali pakai, sebagiknya sampah pembalut dan popok itu tidak dibuang atau dilempar sembarangan.
Pasalnya, di sekitar lingkungan pengungsian sangat mungkin ada hewan berkeliaran yang juga mencari makan.
Ketika hewan seperti kucing atau tikus menemukan sampah pembalut dan popok, mereka mungkin mengira itu adalah makanan.