KOMPAS.COM- Jakarta dan sekitarnya kini tengah dilanda banjir akibat hujan yang terus menerus turun sejak Rabu (01/01/2020). Berbagai dampak ditimbulkan dari peristiwa ini, tak terkecuali penyebaran sejumlah penyakit pasca-banjir.
Penyakit pasca banjir adalah berbagai penyakit yang jumlah kasusnya akan meningkat setelah banjir dan musim penghujan.
Baca juga: Banjir Jakarta, Waspada 7 Penyakit Ini Menyerang Manusia
Secara umum, akademisi dan praktisi Klinis, Prof. Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa penyebaran penyakit pasca-banjir disebabkan oleh tiga hal, yakni:
1. Penyebaran melalui makanan dan minuman
Penyakit ini ditularkan secara Fecal Oral atau melalui tinja seseorang.
Makanan dan minuman yang terkontaminasi tinja tersebut akan menghasilkan berbagai penyakit seperti infeksi kolera atau diare berat dan dehidrasi, disentri atau radang usus yang disertai diare, virus rotavirus yang membuat diare pada anak-anak dan bayi, serta demam tifus.
2. Penyebaran melalui nyamuk
Nyamuk berjenis Aedes agypti akan membawa penyakit Dengue Hemorrhagic Fever atau demam berdarah pasca banjir melalui gigitannya.
3. Penyebaran melalui tikus
Penyakit leptospirosis merupakan penyakit yang ditularkan melalui tikus yang sering dijumpai pasca banjir.
Penularannya melalui kencing dan kotorannya yang tergenang dalam banjir sehingga menyerang seseorang yang memiliki luka terbuka pada tangan atau kaki atau mukosa mulut
Pasien dengan leptospirosis akan mengalami demam tinggi mendadak, sakit kepala, mual muntah, lemas, nyeri otot terutuma otot betis, mata merah dan timbul kuning pada mata dan kulit. BAK berubah seperti air teh.
"Sekilas, pasien leptospirosis memang mirip dengan pasien hepatitis," kata Ari.
Penyakit leptospirosis sangat berbahaya jika penyakit berlanjut dengan berbagai komplikasi antara lain terjadi kerusakan ginjal, peradangan pankreas, liver, paru dan otak.
Beberapa faktor memengaruhi seseorang terkena penyakit pasca-banjir.