Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah 5 Peristiwa Penting Astronomi yang akan Terjadi Pada 2020

Kompas.com - 29/12/2019, 12:35 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Tahun 2019 hampir usai. Namun, eksplorasi ruang angkasa akan terus berlanjut hingga batas waktu yang tak ditentukan.

Untuk tahun depan, ada beberapa wacana eksplorasi ruang angkasa yang bakal dijalankan demi mengungkap misteri di luar rumah kita.

Selain itu juga ada beberapa fenomena astronomi yang sayang untuk dilewatkan.

Dilansir Gizmodo, setidaknya ada 3 peristiwa ruang angkasa yang bisa Anda nantikan pada 2020 nanti.

Baca juga: Kaleidoskop 2019: 5 Momen Astronomi Penting, Salah Satunya Foto Pertama Lubang Hitam

1. Peluncuran satelit SpaceX Starlink

Rentetan satelit Starlink SpaceX di angkasa. Tahun depan (2020), jumlahnya bertambah. Rentetan satelit Starlink SpaceX di angkasa. Tahun depan (2020), jumlahnya bertambah.

Hingga saat ini, SpaceX sudah meluncurkan 120 satelit Starlink ke orbit Bumi rendah (LEO).

Orbit Bumi rendah adalah sebuah orbit sekitar Bumi antara atmosfer dan sabuk radiasi Van Allen, dengan sebuah sudut inklinasi rendah. Batasan ini tidak didefinisikan secara pasti tetapi biasanya sekitar 200-1.200 km di atas permukaan Bumi.

Pada pertengahan 2020, Broadband megaconstellation diperkirakan terdiri dari 42.000 satelit.

Untuk diketahui, megaconstellation merupakan konstelasi besar satelit buatan yang mengorbit dalam orbit Bumi rendah (LEO). Ini bertujuan untuk menyediakan layanan komunikasi dan internet ke seluruh penduduk bumi.

Beberapa badan yang bekerjasama membangun megaconstellation adalah OneWeb (rasi OneWeb), SpaceX (Starlink), Amazon (Project Kuiper), Samsung, Boeing, dan China (Hongwan).

Jika ada target 42.000 satelit baru, artinya SpaceX butuh meluncurkan banyak roket Fakcon 9 untuk membantu hal ini terwujud.

Menurut Space News, perusahaan SpaceX yang didirikan oleh Elon Musk berharap dapat meluncurkan 24 misi Starlink tahun depan. Ini berarti, minimal akan ada dua peluncuran misi Starlink setiap bulannya.

Dua peluncuran per bulan dianggap SpaceX memiliki kecepatan sangat tinggi. Hal ini akan menghasilkan sekitar 1.440 satelit Starlink baru di orbit Bumi pada akhir tahun 2020.

Peluncuran SpaceX ini dianggap akan menggangu pemandangan ke ruang angkasa oleh para astronom, terutama pada pencahayaan langit di malam hari.

Untuk mengatasi gangguan itu, SpaceX akan menggelapkan satelit untuk mengurangi reflektifitasnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau