Sebaliknya, frekuensi diare akibat bakteri biasanya tidak sesering diare akibat virus, walaupun tetap lebih dari tiga kali sehari. Demam yang menyertainya juga tidak setinggi yang disebabkan oleh virus.
Namun, diare jenis ini biasanya juga dibarengi nyeri perut, dan pada kasus-kasus disentri, juga menimbulkan buang air besar berdarah.
Baca juga: Waspadai Diare Rotavirus
1. Diperlukan rehidrasi atau fluid management, Anda bisa melakukannya dengan mengkonsumsi elektrolit atau oralit.
2. Paksa diri Anda untuk mengonsumsi makanan meskipun tidak nafsu sekalipun. Sebab, saat diare terjadi, tubuh memerlukan kalori.
3. Pada pasien anak-anak, perlu mengonsumsi seng atau zinc 10-20 mg setiap hari selama 14 hari untuk membantu meringankan diare.
4. Konsumsi antibiotik hanya diberikan bila diare yang Anda derita disebabkan oleh bakteri saja.
5. Apabila diare disertai penyulit, maka pasien harus segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Sumber: Kompas.com (Shierine Wangsa Wibawa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.