"Dengan begitu, tahu bakterinya yang tinggi mana, terus berapa banyak pengguna antibiotik sembarangan dan salah porsinya, jadi kita bisa spesifik mengatasi itu," ujarnya.
3. Melakukan pencegahan
Banyak hal yang sebenarnya bisa dilakukan terkait menghindari terjadinya resisten antimikroba dalam tubuh. Setidaknya, kata dr Hari, Anda bisa melakukan beberapa hal seperti melakukan vaksinasi atau imunisasi dan mencuci tangan.
Pencegahan infeksi dengan vaksin atau imunisasi juga dibutuhkan, meskipun sebagian orang menilai bahwa imunisasi itu tidak diperlukan.
Bagi dr Hari, vaksinasi (imunisasi) akan membuat bakteri atau virus yang menyerang tubuh, bisa mati di dalam tubuh karena proteksi dari imunisasi.
"Misalnya, saya tidak punya imunisasi atau vaksin, virus itu akan berkembang di tubuh saya dan menular kemana-mana. Itulah bagi saya pentingnya imunisasi," tuturnya.
Berikutnya, biasakan mencuci tangan sebelum makan, atau setelah melakukan sesuai yang mengundang bakteri menempel di tangan Anda.
4. Monitoring penggunaan antibiotik
Resisten antimikroba (AMR) terjadi pada umumnya karena organisme jahat di dalam tubuh sudah tidak mempan lagi menerima serangan dari obat yang ada.
Hal itu, pada umumnya bermula dari penggunaan antibiotik yang sembarangan dan terus-menerus tanpa diketahui kepentingan mengonsumsi antibiotik tersebut.
"Itu penggunaan antibiotik harus lebih dimonitor, supaya lebih betul cara menggunakannya (mengkonsumsi), dokter juga tidak boleh salah lagi dalam memberikan resep pemakaian antibiotik pada sakit yang diderita pasien," tuturnya.
5. Standarisasi antibiotik
dr Hari menegaskan, semua hal yang diharapkan termasuk mempercepat penekanan kasus AMR, ujung tombaknya ada pada kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
Oleh karena itulah, pemerintah memiliki kewajiban untuk membuat standarisasi mengenai antibiotik tersebut. Selama ini belum ada standarisasi yang pasti mengenai penggunaan antibiotik di Indonesia.
"Selain itu juga membuat studi antibiotik baru, alat dianostik baru, treatment baru, dan metodologi pengobatan baru terkait resisten antimikroba ini," tegasnya.