Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir 30.000 Babi di Sumut Mati karena Demam Babi Afrika, Wabah Asia

Kompas.com - 20/12/2019, 10:57 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Australian Pork Limited memperkirakan wabah demam ini bisa mengakibatkan kerugian sampai 2 milyar AUD (Rp 19 triliun) dalam industri yang nilai totalnya 5.3 milyar AUD (Rp 51 triliun) dan mempekerjakan 36.000 orang.

Australia meningkatkan karantina di Darwin, pelabuhan utama penerbangan dari Timor Leste, yang belum lama ini mengumumkan adanya wabah demam babi.

Sekalipun tak ada peternakan babi di dekat Darwin, banyak babi liar di sana yang bisa menyebarkan infeksi.

Belakangan, Jerman juga meningkatkan pencegahan sesudah penyakit itu ditemukan pada babi liar di perbatasan dengan Polandia.

Baca juga: 4.682 Babi di Sumut Mati karena Penyakit Hog Cholera, Apa Itu?

Dampak terhadap industri daging babi

Harga daging babi di seluruh Asia meningkat, hingga menyumbang inflasi di beberapa tempat.

Angka inflasi China memperlihatkan harga konsumen meningkat hingga 4.5 persen, tertinggi dalam sembilan tahun terakhir, dengan sumbangan besar kenaikan dari harga daging babi.

Menurut ekonom dari Oxford Economics Tommy Wu, kemungkinan akan ada kenaikan tajam dalam beberapa bulan ke depan terutama karena meningkatnya permintaan seiring perayaan Imlek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com