KOMPAS.com - Stroke merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi di masyarakat dan sangat dikhawatirkan. Ini karena stroke dapat menjadi penyebab utama kelumpuhan dan kerusakan sel otak, hingga paling buruk kematian.
Stroke muncul akibat adanya gangguan aliran darah menuju otak, sehingga membuat otak kekurangan oksigen dan nutrisi.
Menurut dokter spesialis saraf (Neurologist), dr. Eka Harmeiwaty Sp.S, stroke cenderung muncul secara tiba-tiba. Ini sama seperti kemunculan penyakit jantung.
Pembedanya, stroke masih memerlukan waktu untuk membuat seseorang daam kondisi paling buruk.
Baca juga: Hipertensi Jadi Faktor Utama Stroke, Lakukan PTDR untuk Mencegahnya
Mengenal tanda dan gejala stroke saja tidak cukup.
Eka menuturkan, ada 60 menit berharga yang perlu diketahui untuk menyelamatkan orang yang pertama kali mengalami stroke.
Berikut gejala stroke yang pelu Anda ketahui diantaranya:
Penting untuk diketahui, seseorang mengalami stroke akibat penyumbatan, maka ia dapat selamat dari kematian dan kecacatan apabila segera mendapatkan pengobatan dalam kurun waktu 4,5 jam pasca serangan.
Terkait pertolongan pertama pada seseorang yang mengalami serangan stroke, masyarakat disarankan segera membawa pasien stroke ke rumah sakit agar pemeriksaan penunjang dan pengobatan segera dilakukan.
"Pasien stroke yang datang ke rumah sakit dalam waktu kurang 60 menit menunjukkan hasil pengobatan yang baik, di mana 25 persen segera menjadi pulih,” kata dia.
Masyarakat juga diharapkan dapat mengenali gejala stroke yang beragam, paling mudah adalah dengan metode Face Arms Speech Time (FAST).
Fast (F)
F adalah singkatan untuk Face: memperhatikan wajah pasien apakah turun sebelah atau mencong.
Arm (A)
A atau Arm untuk menilai apakah ada kelemahan pada salah satu lengan atau tangan.
Speech (S)
S atau Speech untuk menilai apakah ada kesulitan berbicara seperti pelo.
Time (T)
T atau Time, bila tanda-tanda tersebut terlihat, jangan buang waktu segera hubungi tenaga medis untuk mendapatkan pertolongan.
Dituturkan Eka, pencegahan stroke dapat dilakukan dengan menjaga gaya hidup tentang olahraga dan mengontrol asupan makanan.
Namun, selain itu karena stroke juga bisa disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi.
Maka pencegahan stroke juga harus melakukan target tekanan darah pada pagi dan malam hari dengan Periksa Tekanan Darah di Rumah berkisar angka kurang dari 135/85 mmHG.
Pada pagi hari dilakukan satu jam setelah bangun tidur, pasien telah buang air kecil, sebelum sarapan dan sebelum minum obat.
Bila melakukan olah raga harus istirahat dulu selama 30 menit.
Sedangkan, pada malam hari pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum tidur. Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal dua kali setiap pemeriksaan dengan interval 1-2 menit.
Untuk diagnosis hipertensi diambil dari rerata dari hasil pengukuran kedua pemeriksaan dalam waktu minimal tiga hari atau lebih.
Baca juga: Stroke Tempati Urutan Kedua Penyebab Kematian, Kenali Faktor Risikonya
"Kalau bisa sih, sangat dianjurkan selama tujuh hari secara berturut-turut. Juga pengukuran pada hari pertama abaikan saja atau tidak perlu masuk dalam perhitungan," tuturnya.
Selama pengukuran yang bersangkutan tidak boleh berbicara atau mengobrol dan sangat dianjurkan menggunakan alat pengukur yang tervalidasi.
Pengukuran dilakukan di lengan, bukan di pergelangan tangan kecuali untuk orang dengan obesitas, bila tidak tersedia ukuran cuff yang sesuai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.