Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Teror Ular Kobra di Musim Hujan, Pemicu hingga Mitos Garam

Kompas.com - 15/12/2019, 17:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Elang berpendapat, cara untuk mencegah ular masuk rumah adalah menutup akses.

Misalnya, menutup saluran air dengan kawat baja, bukan aluminium. Alasannya, aluminium bisa dijebol oleh tikus.

Selain itu, menutup ruang kosong antara ubin dengan pintu.

"Tutupi space itu supaya ular tidak masuk,” ujar dia.

Selain menutup akses, Amir mengingatkan untuk rajin mengepel rumah dan membersihkan kamar mandi dengan bau yang menyengat.

"Gunakan pembersih lantai dengan aroma yang menyegat karena ular tidak suka dengan bau yang tajam," terang Amir.

Selain itu, hindari meninggalkan sampah bekas makanan di rumah.

"Sampah ini dapat mengundang tikus yang merupakan salah satu mangsa ular," jelasnya.

Amir juga mengingatkan untuk selalu membersihkan rumah dari tumpukan barang-barang, termasuk perkarangan rumah dari tumpukan daun-daun kering atau material yang menumpuk.

"Tempat tempat itu bisa menjadi tempat persembunyian ular," imbuhnya.

5. Pedoman penanganan gigitan ular berbisa dari WHO

Tri Maharani yang ikut dalam tim pembuat pedoman penanganan gigitan ular berbisa dari WHO, menjelaskan, pertolongan pertama yang dapat diberikan adalah:

  • Melakukan imobilisasi atau membuat bagian tubuh yang digigit ular tidak bergerak dan segera membawanya ke rumah sakit.
  • Lakukan pertolongan sesuai panduan WHO, seperti memberikan anticholinesterase.
  • Anggota tubuh yang terkena gigitan ular jangan sampai dihisap atau disedot.
  • Jangan menoreh atau mengeluarkan darah atau memijat bagian anggota tubuh yang terkena gigitan.
  • Penanganan korban harus tepat secara medis. Oleh karena itu, tidak disarankan menggunakan obat herbal.
  • Jika gigitan dan paparan bisa ular menyebabkan kecacatan pada korban, maka dapat diberikan pelatihan fisioterapi.

Baca juga: Demi Makan dan Pasangan, Ular Kobra Bisa Jadi Kanibal

Tentang ular kobra

Ular kobra atau disebut juga ular sendok adalah jenis ular berbisa dari suku Elapidae.

Disebut ular sendok karena ular ini dapat menegakkan dan memipihkan lehernya, melengkung menyerupai sendok, apabila merasa terganggu atau merasa terancam oleh musuhnya.

Selain itu, ular yang berukuran rata rata 1,3 meter dan bisa mencapai ukuran panjang 1,8 meter ini juga memiliki kemampuan meyemprotkan bisa atau yang disebut venom.

Di Indonesia ada dua jenis ular kobra, yakni kobra Sumatera atau Naja sumatrana dan kobra Jawa alias Naja Sputatrix.

Kobra Sumatera dapat ditemukan di Sumatera dan Kalimantan.

Sedangkan kobra Jawa, banyak dijumpai di Jawa, Bali, Lombok, Komodo, Rinca, Sumbawa, dan Flores.

Sumber: Kompas.com (Pythag Kurniati, Amalia Zhahrina, Mela Arnani, Nur Rohma Aida, Gloria Setyvani Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau