Elang berpendapat, cara untuk mencegah ular masuk rumah adalah menutup akses.
Misalnya, menutup saluran air dengan kawat baja, bukan aluminium. Alasannya, aluminium bisa dijebol oleh tikus.
Selain itu, menutup ruang kosong antara ubin dengan pintu.
"Tutupi space itu supaya ular tidak masuk,” ujar dia.
Selain menutup akses, Amir mengingatkan untuk rajin mengepel rumah dan membersihkan kamar mandi dengan bau yang menyengat.
"Gunakan pembersih lantai dengan aroma yang menyegat karena ular tidak suka dengan bau yang tajam," terang Amir.
Selain itu, hindari meninggalkan sampah bekas makanan di rumah.
"Sampah ini dapat mengundang tikus yang merupakan salah satu mangsa ular," jelasnya.
Amir juga mengingatkan untuk selalu membersihkan rumah dari tumpukan barang-barang, termasuk perkarangan rumah dari tumpukan daun-daun kering atau material yang menumpuk.
"Tempat tempat itu bisa menjadi tempat persembunyian ular," imbuhnya.
5. Pedoman penanganan gigitan ular berbisa dari WHO
Tri Maharani yang ikut dalam tim pembuat pedoman penanganan gigitan ular berbisa dari WHO, menjelaskan, pertolongan pertama yang dapat diberikan adalah:
Baca juga: Demi Makan dan Pasangan, Ular Kobra Bisa Jadi Kanibal
Ular kobra atau disebut juga ular sendok adalah jenis ular berbisa dari suku Elapidae.
Disebut ular sendok karena ular ini dapat menegakkan dan memipihkan lehernya, melengkung menyerupai sendok, apabila merasa terganggu atau merasa terancam oleh musuhnya.
Selain itu, ular yang berukuran rata rata 1,3 meter dan bisa mencapai ukuran panjang 1,8 meter ini juga memiliki kemampuan meyemprotkan bisa atau yang disebut venom.
Di Indonesia ada dua jenis ular kobra, yakni kobra Sumatera atau Naja sumatrana dan kobra Jawa alias Naja Sputatrix.
Kobra Sumatera dapat ditemukan di Sumatera dan Kalimantan.
Sedangkan kobra Jawa, banyak dijumpai di Jawa, Bali, Lombok, Komodo, Rinca, Sumbawa, dan Flores.
Sumber: Kompas.com (Pythag Kurniati, Amalia Zhahrina, Mela Arnani, Nur Rohma Aida, Gloria Setyvani Putri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.