2. Bisa bayi kobra membahayakan manusia
Ular kobra melumpuhkan mangsanya dengan menggigit dan menyuntikkan bisa pada hewan tangkapan melalui taringnya.
Bisa tersebut dapat melumpuhkan saraf dan otot mangsa hanya dalam beberapa menit saja.
"Meskipun masih bayi, ular kobra sudah memiliki kelenjar bisa yang mampu menghasilkan bisa dan berbahaya bagi manusia," terang Amir.
Pakar Toksonologi dan bisa ular Dr dr Tri Maharani, M.Si SP, mengatakan, bisa ular kobra dominan mengandung mycrotoxin, cardiotoxin, neurotoxin, dan cytotoxin.
"Paling banyak yang menyebabkan kematian di Indonesia karena (kandungan) cardiotoxin dan neurotoxin," ujar Tri.
Lamanya waktu hingga menimbulkan kematian ini tergantung dari banyaknya venom yang masuk ke dalam tubuh.
"Kalau banyak cardiotoxin dan neurotoxin-nya bisa cepat (meninggalnya), bisa beberapa menit sampai jam," kata Tri.
Jika kerusakan sel tidak diberikan antivenom, maka semua jaringan bisa rusak dan mati, seperti otot pembuluh darah syaraf dan sebagainya.
Venom yang masuk ke tubuh ini akan menyebar lewat kelenjar getah bening.
3. Usir ular dengan garam hanya mitos
Dijelaskan Ketua Taman Belajar Ular Indonesia, Erwandi Supriadi atau yang akrab disapa Elang, mengatakan, menaburkan garam untuk mengusir ular mitos belaka.
"Mitos. Ular bersisik, bukan berlendir,” kata Elang, saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (12/12/2019).
Garam hanya efektif untuk mengusir hewan berlendir seperti lintah dan pancet. Bahan dapur ini pun tak akan mempan mengusir anakan ular.
Namun, garam tak akan berpengaruh bagi ular yang merupakan hewan bersisik.
4. Tutup akses dan bersihkan rumah