Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Makan dan Pasangan, Ular Kobra Bisa Jadi Kanibal

Kompas.com - 27/10/2018, 18:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Tim peneliti ular di Afrika Selatan secara tidak sengaja menemukan peristiwa kanibalisme yang dilakukan ular kobra di daerah tersebut. Mereka menyaksikan seekor ular kobra dengan tenang menelan kobra yang lain.

Dalam penelitian yang terbit di jurnal Ecology, trio ahli biologi menceritakan bagaimana mereka menyaksikan peristiwa langka tersebut hingga akhirnya mengubah persepsi tentang perilaku ular yang membawa ke penelitian baru.

"Pada Januari 2018 kami turun ke lapangan, tepatnya di Gurun Kalahari Afrika Selatan. Misi kami adalah mencari cape cobra atau kobra kuning (Naja nivea) dan ular pohon berbisa boomslang (Dispholidus typus), dibantu pemancar radio. Saat mencari ular di suatu pagi, kami menyaksikan dua ular kobra kuning sedang berkelahi," tulis mereka dalam laporannya.

"Setelah menunggu sekitar 15 menit, seekor kobra jantan yang ukurannya lebih besar menelan ular jantan lain yang ukuranya lebih kecil. Kini, ular itu kami namai NN011 atau Hannibal," sambung penulis seperti dilansir IFL Science, Jumat (26/10/2018).

Baca juga: Langka, Kebun Binatang Tampilkan Bagian Tubuh Ular yang Tak Kasat Mata

Kanibalisme yang dilakukan seekor kobra sepanjang 1,7 meter terhadap kobra sejenis yang berukuran lebih kecil 1,3 meter membuat para ahli bertanya-tanya dan memutuskan menyelidiki apakah anomali langka ini kerap terjadi.

Salah satu tantangan yang dihadapi para ahli adalah sulit mendokumentasikan kebiasaan makan ular secara alami. Hal ini karena ular memiliki sifat yang sulit dipahami dan mereka jarang makan.

Berdasarkan pengamatan terbatas yang telah dilaporkan, ular cape cobra secara teratur menargetkan spesies ular lainnya.

Menurut salah satu tinjauan, ular jenis lain tiga kali lebih mungkin menjadi target buronan.

Karena risiko yang tinggi terkait serangan ular lain, para ahli berasumsi kebanyakan ular telah berevolusi memiliki semacam naluri untuk menghindari kejadian kanibalisme.

"Fakta bahwa pengamatan kanibalisme antar ular yang terjadi di alam liar sedikit dan jarang, membuat saya berpikir hal ini mudah diabaikan dan tidak dianggap penting," kata penulis utama studi Bryan Maritz kepada Science News.

Untuk menjawab misteri bagaimana perilaku ular di alam liar, Maritz dan koleganya membedah berbagai laporan ilmiah yang pernah dipublikasihan, juga memanfaatkan sosial media untuk meminta para ahli lain dan orang awam untuk melaporkan jika pernah melihat perilaku tak biasa dari reptil liar.

Meski ada sekitar 30 spesies kobra di seluruh Afrika dan Asia, tim Maritz memutuskan untuk hanya fokus pada enam spesies yang ditemukan di Afrika Selatan, termasuk Naja.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa keenam jenis ular yang diteliti, yakni cape cobra, kobra Anchieta, kobra berhudung moncong, kobra peludah Mozambik, zebra spitting cobra, dan kobra hutan cokelat siap mengejar ular lain untuk dimakan.

"Kami menemukan sekitar 13 sampai 43 persen spesies siap memangsa kobra lain. Anehnya, semua peristiwa kanibalisme hanya dilakukan ular jantan," tulis para ahli.

Baca juga: Membunuh Mangsa Berbeda, Ular Amazon Ini Punya 2 Jenis Racun Berbeda

"Saya melihat kanibalisme hanya dilakukan ular jantan sebagai salah satu upaya persaingan dalam hal memenuhi sumber daya dan pasangan. Apa cara yang lebih untuk bertahan hidup saat ada pejantan lain mengambil makanan Anda atau kawin dengan betina yang diinginkan?" tutup Maritz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau