"Parit di dasar samudra memang lebih dalam, tapi ini adalah ngarai terdalam di daratan," kata Dr Morlighem.
"Banyak upaya untuk mengirimkan sonar guna mencari dasar Gletser Denman, tetapi setiap kali penerbangan dilakukan di atasnya, mereka tak bisa melihat datanya di radar".
"Palungnya sangat dalam dan mereka mendapatkan pantulan dari dinding samping lembah, makanya mustahil untuk mendeteksi pantulan dari dasar gletser," katanya kepada BBC News.
Sebagai perbandingan, titik terdalam samudra adalah Palung Mariana di Pasifik barat yang berada 11 kilometer di bawah permukaan laut.
Ada juga ngarai di daratan yang punya sisi lebih tinggi seperti Yarlung Tsangpo Grand Canyon di China, tetapi dasarnya terletak di atas permukaan laut.
Sepintas, apa yang ada di BedMachine Antarctica ini tidak tampak beda dengan peta-peta sebelumnya.
Namun jika ditilik lebih jauh ada rincian mengesankan yang bisa memantik diskusi di antara para ahli tentang kutub.
Misalnya, di sepanjang Pegunungan Transantartika ada serangkaian gletser yang memotong dari dataran tinggi di kawasan timur dan masuk ke Laut Ross.
Data yang baru ini memperlihatkan adanya punggungan gunung tinggi di bawah gletser itu yang akan membatasi kecepatan pengeringan dataran tinggi.
Ini penting artinya apabila penghangatan di masa depan mendestabilisasi lonjoran es yang kini mengambang di atas Laut Ross.
"Jika sesuatu terjadi pada lonjoran es di Laut Ross - sekarang ini belum, tapi jika terjadi - kemungkinan besar tidak akan memicu runtuhnya Antartika Timur dari sini. Jika Antartika Timur terancam, maka itu bukan dari Laut Ross," kata Dr Morlighem.
Kontras dengan situasi di Pegunungan Transantartika, BedMachine Antarctica menemukan sedikit saja penghalang bagi pencairan Gletser Thwaites.
Aliran es dari gletser yang ukurannya hampir sebesar Inggris ini berakhir di Laut Amundsen di ujung barat benua Antartika.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan ilmuwan karena gletser ini berada di lereng yang mengarah ke daratan dan geometri seperti ini cenderung untuk mempercepat pencairan es.
Peta baru ini mengungkapkan hanya dua punggung gunung, sekitar 30 kilometer dan 50 kilometer di hulu Gletser Thwaites yang bisa berfungsi menjadi penghalang pencairan.
Baca juga: Dulu Bak Antartika, Ke Mana Hilangnya Salju di Indonesia?